![]() |
Inilah Pimpinan dan Anggota Fraksi Demokrat DPRD Jabar (foto:ist) |
Zulkifly, anggota Komisi VI DPRD Jawa
Barat, bukan hanya memberi ucapan selamat secara formal. Di balik sapaan
hangatnya terhadap masyarakat Jawa Barat, ia menyuarakan sesuatu yang lebih
substansial—visi pembangunan yang berpihak pada rakyat kecil.
"Semoga semangat Jawa Barat terus membara, bersatu memperkuat kolaborasi untuk melahirkan inovasi-inovasi baru dalam mewujudkan Jawa Barat Istimewa: 'Lembur Diurus, Kota Ditata'," ujar Zulkifly kepada Faktabandungraya.com di gedung DPRD Jabar, baru-baru ini .
Desa
Bukan Lagi Nomor Dua
Bagi Zulkifly, konsep Lembur Diurus,
Kota Ditata bukan sekadar slogan. Ia melihatnya sebagai refleksi dari cita-cita
luhur untuk menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Jawa Barat,
terutama mereka yang tinggal di pelosok desa.
"Seringkali kita lihat,
pembangunan hanya terpusat di kota. Tapi desa-desa? Banyak yang masih gelap
gulita saat malam, jalan rusak, dan akses layanan publik terbatas,"
katanya prihatin.
Ia berharap di bawah kepemimpinan Pj
Gubernur KDM dan Kang Erwan, komitmen untuk membenahi desa benar-benar menjadi
prioritas nyata, bukan sekadar wacana di atas kertas.
Membangun
Bersama, Mengawasi Bersama
Sebagai wakil rakyat, Zulkifly
menegaskan bahwa DPRD bukan hanya pelengkap di pemerintahan daerah. DPRD adalah
bagian dari sistem yang wajib memastikan setiap rupiah dari APBD digunakan
sebesar-besarnya untuk kemaslahatan rakyat.
"Kami punya tiga fungsi:
legislasi, penganggaran, dan pengawasan. Jika anggaran digunakan untuk
kesejahteraan rakyat dan kemajuan provinsi, kami akan dukung penuh. Tapi kalau
tidak berpihak pada rakyat, kami tak segan mencoretnya," tegasnya.
Pemerataan
Jadi Kunci
Dalam pernyataannya, Zulkifly juga
menyoroti pentingnya pemerataan pembangunan antar wilayah di Jabar—baik di
bagian barat, tengah, utara, maupun selatan. Baginya, kesenjangan antarwilayah
adalah bom waktu yang bisa menghambat kemajuan Jabar secara keseluruhan.
"Jawa Barat tak boleh lagi
terpecah oleh kesenjangan. Pemerataan pembangunan bukan hanya penting, tapi
wajib dilakukan agar rakyat merasa dilayani secara adil dan merata,"
tandasnya.
Harapan
Seorang Wakil Rakyat
Di usia ke-80, Jawa Barat telah
melangkah jauh dalam pembangunan. Tapi di mata Zulkifly, pekerjaan belum selesai.
Selama masih ada desa yang tertinggal, anak-anak yang berjalan kaki belasan
kilometer ke sekolah, dan warga yang kesulitan mengakses layanan kesehatan,
maka tugas sebagai wakil rakyat belum tuntas.
Di balik formalitas seorang politisi,
tersimpan harapan manusiawi: melihat senyum warga desa yang akhirnya menikmati
jalan mulus, listrik terang, air bersih, dan pendidikan yang layak. Sebuah
mimpi sederhana yang layak diperjuangkan dalam perjalanan Jawa Barat menuju
provinsi yang benar-benar istimewa. (AdiP/sein).