Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

DPRD Jabar Dukung Penuh Pilkades Digital 2026, Memo Hermawan: Kesiapan Harus Maksimal

Jumat, 10 Oktober 2025 | 09:06 WIB Last Updated 2025-10-15T02:18:32Z
Klik
Sekretaris Komisi I DPRD Jabar.H. Memo Hermawan dari Fraksi PDIP



BANDUNG, Faktabandungraya.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah bersiap menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak dengan sistem elektronik (e-voting) pada tahun 2026. Jika berjalan sesuai rencana, Jawa Barat akan menjadi provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan Pilkades digital secara menyeluruh.

Langkah ini mendapat dukungan penuh dari DPRD Jawa Barat, khususnya Komisi I yang membidangi urusan pemerintahan. Sekretaris Komisi I DPRD Jabar, H. Memo Hermawan, menyatakan bahwa DPRD menyambut baik inovasi tersebut, namun menekankan bahwa seluruh tahapan persiapan harus dilakukan secara maksimal.

“Kami mendukung penuh pelaksanaan Pilkades dengan sistem elektronik. Tapi semua persiapan—dari akurasi data, infrastruktur, hingga pelatihan SDM—harus matang. Jangan sampai ada kesalahan teknis yang justru merusak kepercayaan masyarakat,” ujar Memo Hermawan di Bandung, Selasa (10/10/2025).

Rencana pelaksanaan Pilkades digital ini telah disampaikan secara resmi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDesa) Provinsi Jawa Barat kepada Komisi I DPRD. Hal tersebut merujuk pada Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 143/PMD.01/DPM-Desa, yang mengatur teknis pelaksanaan Pilkades digital, mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga evaluasi pasca pemungutan suara.

Soroti Infrastruktur dan SDM

Memo Hermawan, yang juga mantan Bupati Garut, menyoroti sejumlah aspek krusial yang harus mendapat perhatian khusus dalam persiapan Pilkades digital. Salah satunya adalah infrastruktur internet.

“Infrastruktur internet menjadi kunci utama. Jangan sampai pada hari pelaksanaan terjadi gangguan sistem atau error. Kalau itu sampai terjadi, Pilkades bisa gatot—gagal total,” tegasnya.

Selain itu, akurasi data pemilih dan kesiapan panitia pelaksana juga dinilai sangat penting. Untuk itu, Komisi I meminta agar DPMDesa bersama pemerintah kabupaten dan kota menyelenggarakan simulasi serta pelatihan teknis di setiap desa yang akan menggelar Pilkades.

Evaluasi dan Pengawasan Melekat

Lebih lanjut, Memo menegaskan bahwa setelah pelaksanaan Pilkades digital, harus dilakukan evaluasi menyeluruh oleh panitia di tingkat desa, kabupaten, dan provinsi. Hasil evaluasi tersebut wajib dilaporkan secara resmi kepada kepala daerah, DPMDesa, dan DPRD, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.

“Evaluasi itu penting agar kita bisa mengukur keberhasilan, mengevaluasi kekurangan, dan melakukan perbaikan ke depannya. Ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal tata kelola pemerintahan desa yang lebih akuntabel,” jelasnya.

Ketika ditanya apakah DPRD akan ikut terlibat dalam pengawasan langsung pelaksanaan Pilkades digital 2026, Memo menjawab tegas.

“Komisi I pasti akan turun langsung ke lapangan. Bahkan bukan hanya kami, seluruh pimpinan dan anggota DPRD Jabar juga akan ikut memantau jalannya Pilkades,” tegasnya.

Menjadi Contoh Nasional

DPRD Jabar berharap pelaksanaan Pilkades digital ini dapat menjadi model nasional bagi daerah lain. Meski dihadapkan pada tantangan teknis dan sosial, pelaksanaan Pilkades secara elektronik dinilai sebagai lompatan besar dalam mendorong demokrasi yang lebih modern, efisien, dan transparan di tingkat desa.

“Kalau ini berhasil, Jawa Barat akan mencatat sejarah sebagai provinsi pelopor demokrasi digital di Indonesia. Tapi keberhasilan itu harus diawali dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang disiplin,” pungkas Memo. (sein).


 

×
Berita Terbaru Update