Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Memo Hermawan: Pemekaran Wilayah Jadi Kunci Pemerataan Pelayanan dan Fiskal Daerah di Jawa Barat

Senin, 13 Oktober 2025 | 20:40 WIB Last Updated 2025-10-13T17:44:45Z
Klik

Sekretaris Komisi I DPRD Jabar H.Memo Hermawan dari Fraksi PDIP (foto:ist).



BANDUNG – Faktabandungraya.com,--- Dorongan untuk melakukan pemekaran wilayah di Provinsi Jawa Barat terus digaungkan oleh Komisi I DPRD Jabar. Hal ini dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik serta memperbesar kapasitas fiskal daerah dari transfer anggaran pemerintah pusat.


Sekretaris Komisi I DPRD Jabar, H. Memo Hermawan, menilai bahwa luas dan jumlah penduduk Jawa Barat saat ini tidak sebanding dengan jumlah kabupaten/kota yang ada. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Provinsi Jawa Barat memiliki luas wilayah mencapai 37.087,92 km² dengan jumlah penduduk sekitar 50,76 juta jiwa. Namun, hanya terbagi dalam 27 kabupaten/kota.

“Jumlah ini jauh lebih sedikit dibandingkan Jawa Timur yang memiliki 38 kabupaten/kota dan Jawa Tengah dengan 35 kabupaten/kota. Ini tentu berpengaruh pada efektivitas pelayanan publik dan kapasitas fiskal daerah,” ujar Memo saat ditemui belum lama ini.

Memo menjelaskan bahwa jumlah kabupaten/kota juga menjadi faktor penting dalam perhitungan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Semakin banyak daerah administratif, maka semakin besar pula dana transfer dari pusat yang bisa diterima.

“Pemekaran wilayah bukan hanya soal pelayanan publik, tetapi juga soal potensi fiskal. Daerah yang dimekarkan bisa menggali potensi lokal secara maksimal, baik dari sektor sumber daya alam, pariwisata, maupun UMKM,” tambahnya.

Potensi Daerah Belum Maksimal

Lebih jauh, Memo menyoroti sejumlah wilayah yang memiliki potensi besar namun belum tergarap optimal karena keterbatasan ruang gerak pemerintah daerah induk. Salah satunya adalah Garut Selatan yang memiliki garis pantai sepanjang 80 kilometer dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

“Selama ini belum tergarap maksimal karena keterbatasan anggaran dan fokus pemerintah daerah induk yang terbagi ke banyak wilayah,” jelas politisi senior PDIP Jabar ini. 

Hal serupa juga terjadi di wilayah Cimenyan, Kabupaten Bandung. Menurut Memo, warga di daerah tersebut harus menempuh jarak yang cukup jauh ke Soreang hanya untuk mengurus administrasi, karena infrastruktur dan layanan dasar seperti sekolah pun belum tersedia secara merata.

“Ini contoh konkret bagaimana pemekaran bisa menjadi solusi untuk mendekatkan layanan publik kepada masyarakat,” tegasnya.

Antisipasi Pasca-Moratorium

Meski pemerintah pusat masih memberlakukan moratorium pemekaran wilayah, Komisi I DPRD Jabar tidak tinggal diam. Memo mengatakan pihaknya tengah menyusun kajian dan strategi agar saat moratorium dicabut, Jawa Barat siap mengajukan pemekaran.

“Minimal kita sudah punya kajian akademik dan pemetaan wilayah. Komisi I akan mendorong pemekaran desa, kecamatan, hingga kabupaten/kota. Kita harus siap lebih dulu,” ujarnya.

Memo optimistis, Jawa Barat bisa berkembang menjadi 45 hingga 46 kabupaten/kota, sehingga pelayanan pemerintahan lebih merata dan pertumbuhan ekonomi lokal bisa terdorong lebih cepat.

“Selama ini tidak ada contoh daerah hasil pemekaran di Jawa Barat yang gagal. Justru semuanya menunjukkan perkembangan positif karena potensi lokal bisa diberdayakan,” pungkasnya. (Sein)

×
Berita Terbaru Update