![]() |
Siswa/i SMPN 35 Bandung sedang membaca di perpustakaan Digital |
Fasilitas ini diresmikan pada Selasa,
14 Oktober 2025, berkat kolaborasi antara Pemerintah Kota Bandung, Centratama
Group, dan lembaga kemanusiaan Human Initiative. Kehadiran perpustakaan digital
ini menjadi bagian dari upaya konkret mewujudkan literasi tanpa batas di era
digital.
Kepala Dinas Komunikasi dan
Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana, menyebut program ini
sebagai bentuk nyata sinergi antara pemerintah dan sektor swasta.
“Kolaborasi ini sangat penting.
Pemerintah punya keterbatasan, sementara sektor swasta memiliki tanggung jawab
sosial. Kontribusi Centratama lewat program CSR mereka sangat kami apresiasi,
khususnya dalam mendukung pemanfaatan teknologi di sekolah,” kata Yayan.
Tak hanya menyediakan jaringan
internet dan perangkat digital, Centratama juga turut memperbaiki fasilitas
fisik ruang perpustakaan agar lebih nyaman digunakan.
“Saat Centratama datang untuk
berdiskusi, kami segera koordinasi dengan Dinas Pendidikan. Setelah evaluasi,
dipilihlah SMPN 35 sebagai lokasi perdana. Harapannya, ini bisa menjadi awal
dari perluasan program serupa ke sekolah lain,” tambahnya.
Yayan juga menegaskan komitmen Pemkot
Bandung dalam mendukung transformasi pendidikan berbasis teknologi melalui
kerja sama berkelanjutan seperti ini.
Sementara itu, CEO Centratama Group,
Raymon Yan, menjelaskan bahwa pembangunan Perpustakaan Digital ini merupakan
bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaannya yang
telah berjalan sejak tahun lalu.
“Kami merasa bangga bisa menyerahkan
fasilitas ini kepada SMPN 35. Ini adalah komitmen kami untuk mendukung kemajuan
pendidikan melalui teknologi,” ujar Raymon.
![]() |
Penyerahan Digital Library kepada Kepsek SMPN 35 Bandung |
“Bersama Human Initiative, kami
mengidentifikasi sekolah yang paling membutuhkan. Ini bagian dari program
jangka panjang kami. Sekolah lain tetap menjadi bagian dari rencana ke depan,”
jelasnya.
Lebih dari sekadar fasilitas,
Perpustakaan Digital ini diharapkan mampu membuka akses literasi yang lebih
luas bagi para siswa.
“Kami ingin anak-anak bisa menggunakan
waktunya secara produktif. Membaca akan membuka wawasan mereka. Siapa yang mau
belajar lebih, pasti akan tumbuh lebih baik,” pungkas Raymon.
Dengan hadirnya Perpustakaan Digital
di SMPN 35 Bandung, Kota Bandung menegaskan langkahnya dalam membangun
ekosistem pendidikan yang inklusif dan berdaya saing, sekaligus memperkuat
fondasi literasi digital sejak dini. (ray/red).