Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Wali kota Bandung Telusuri Gang Sempt di Kelurahan Pelindung Hewan Mengecek Kesehatan Lingkungan dan Warga

Selasa, 14 Oktober 2025 | 20:54 WIB Last Updated 2025-10-14T13:54:20Z
Klik
Wali kota Bandung M Farhan saat menyelusuri gang sempat di Kelurahan Pelindung Hewan

 
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan  menelusuri gang-gang sempit Kelurahan Pelindung Hewan bersama jajaran perangkat daerah dan Anggota DPRD.

Kunjungan tersebut merupakan bagian dari program rutin Siskamling Siaga Bencana yang kini memasuki edisi ke-16 yaitu di Kelurahan Pelindung Hewan, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, pada Senin, 13 Oktober 2025.

Kali ini, fokus perhatian bukan hanya pada potensi banjir dan kesiapsiagaan bencana, melainkan juga pada ancaman kesehatan lingkungan yang kian mengkhawatirkan.

“Problem di sini sangat khas. Ini kawasan padat dengan tingkat kelahiran yang tinggi. Kami menemukan 62 kasus TBC aktif, dan ada sekitar 200-an suspek yang sedang dipantau,” ungkap Farhan di sela peninjauan.

Menurutnya, penularan tuberkulosis (TBC) di wilayah ini menjangkiti semua kelompok usia mulai dari balita hingga lansia.

“Ini tantangan berat, karena padatnya rumah dan sanitasi yang belum ideal membuat risiko penularan makin besar,” tambahnya.

Tak hanya berhenti pada data kesehatan, Farhan juga meninjau titik rawan banjir salah satunya di depan kantor kelurahan. Di lokasi tersebut, genangan air sering muncul akibat sumbatan drainase yang tersumbat sampah rumah tangga.

Tanpa menunggu lama, Wali Kota memerintahkan dinas terkait untuk turun langsung melakukan pembersihan.

“Ini contoh tindakan cepat. Begitu ditemukan sumbatan, langsung kita bereskan. Kita ingin setiap kunjungan bukan cuma memotret masalah, tapi juga menyelesaikannya di tempat,” ujar Farhan.

Di sisi lain, Farhan mengapresiasi gerakan warga yang mulai mengintegrasikan program Buruan Sae dan Dapur Dahsyat untuk menekan angka stunting.

M.Farhan memperlihat data kesehatan di Kel Pelindung Hewan


Hasil panen sayuran dari Buruan Sae dimanfaatkan sebagai bahan masakan bergizi di Dapur Dahsyat, yang kini aktif di tingkat RW.


“Saya senang, konsepnya sudah mulai berjalan. Masyarakat memanfaatkan hasil Buruan Sae untuk dapur sehat. Ini bisa menjadi model sinergi antara kesehatan, lingkungan, dan ketahanan pangan,” ujarnya.

Farhan menyebut konsep ini sebagai “Segitiga Penting” kolaborasi antara kader kesehatan, masyarakat, dan pemerintah yang dapat memperkuat daya tahan lingkungan sekaligus memperbaiki pola hidup warga.

Data kelurahan mencatat, di kawasan Pelindung Hewan terdapat sekitar 500 rumah. Dari jumlah itu, sebanyak 180 unit di antaranya merupakan kos-kosan dan rumah sewa bulanan. Total penduduk mencapai 2.400 jiwa, dengan rata-rata lima orang per rumah.

“Kepadatan seperti ini memang masih dalam batas wajar, tapi dengan rumah-rumah kecil dan jarak antarbangunan yang rapat, risiko penyakit menular tetap tinggi. Kita akan lihat lagi luas rumah dan tata lingkungannya,” jelasnya. (ziz/red).

×
Berita Terbaru Update