Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Indramayu Kekurangan SMA/SMK Negeri, H.M.Sidkon: DPRD Dorong Pemprov Jabar Membangun Penambahan Sekolah USB dan RKB

Senin, 08 Desember 2025 | 00:16 WIB Last Updated 2025-12-07T17:16:32Z
Klik
Anggota DPRD Jabr H.M.Sidkon Dj, SH, MM dari Fraksi PKB



BANDUNG, Faktabandungraya.com,--  Anggota DPRD Jawa Barat  H.Muhamad Sidkon, Dj , SH, MM  mengakui bahwa di Kabupaten Indramayu masih kekurangan Sekolah SMA/SMK Negeri.  Bahkan dari 31 Kecamatan se-Kabupaten Indramayu, masih ada 8 kecamatan yang belum memiliki SMA Negeri dan 13 Kecamatan belum ada SMK Negeri.

Kekurangan SMA/SMK Negari di Indramayu ini tentunya menjadi PR besar bagi pemerintah provinsi Jabar dibawah pimpinan Gubernur KDM.  Karena itu, DPRD Jabar mendorong agar setiap tahun ada penambahan unit sekolah baru (USB).

Keluhan dan aspirasi masyarakat Indramayu atas kurangnya SMA/SMK Negeri, disampaikan kepada Sidkon saat menggelar kegiatan Reses I tahun 2025-2026, baru-baru ini.

“Saya baru beres melaksanakan kegiatan reses I yang difokuskan di Kabupaten Indramayu. Dari 8 titik kegiatan reses, berbagai aspirasi dan keluhan disampaikan warga, yang paling menonjol itu, soal Pendidikan, kesehatan, pertanian dan infrastruktur, UMKM termasuk juga Kopereasi Desa Merah Putih”, kata Sidkon saat di temui di Gedung DRD Jabar, baru-baru ini.

Dikatakan, sejak tahun 2017, pengelolaan SMA/SMK dan SLB di bawah taggungjawab Pemerintah Provinsi, untuk DPRD Jabar mendorong Pendidikan di Jabar merata dan terjangkau dengan menambah USB SMA/SMK Negeri di kecamatan yang belum ada, dan menambah Ruang Kelas Baru (RKB).

Penambahan USB dan RKB sangat mendesak, mengingat setiap tahun ajaran baru, selalu ada permasalahan, apalagi ada penerapan zonasi bagi calon siswa SMA. “ Kan kasihan warga yang diwilayahnya tidak ada SMA Negeri, pasti sulit diterima di SMA Negeri dikacamatan lain”, ujar Anggota DPRD Jabar dari Dapil Jabar XII (Kab/kota Curebon-Kab Indramayu) ini.

RLS Terendah se-Jabar

Kabupaten Indramayu berdasarkan data dari BPS Jabar (2024), Rata-rata Lama Sekolah (RLS) baru mencapai 6,95 tahun (setara kelas 5 SD), dan harapan Harapan Lama Sekolah (HLS)-nya mencapai 12,32 tahun (setara tamat SMA/SMK), Ini artinya RLS-nya masih di bawah rata-rata provinsi dan nasional.

Namun, kalau melihat dari HLS mencapai 12,32 tahun , Ini berarti anak-anak di Indramayu diharapkan bisa sekolah setara tamat SMA/SMK.  Namun, kalau sekolah nya kurang, rasanya sulut untuk mencapai HLS tersebut, ujanya.

Saat saat saya Reses di Kecamatan Karangampel, ternyata diwilayah kecamatan Karangampel belum ada sekolah SMA Negeri, tapi SMKN sudah ada. Menurut Camat Karangampel, aspirasi masyarakat Karangampel agar secepatnya berdiri SMA Negeri, sudah disampaikan ke Pemkab Indrmayu dan diteruskan ke Disdik Jabar, tapi hingga kini, belum ada kepastian kapan akan dibangunnya USB SMAN Karangampel. 

Pemerintah Indramayu, sudah menyiapkan lahan bekas terminal karangampel (aset Pemkab Indramayu-red) untuk dijadikan USB SMAN Karangampel. Sehingga, pemprov tidak lagi menacari lahan, tinggal menyiapkan anggaran untuk membangun USB-nya.

Kalau setiap kecamatan di Indramayu telah memiliki SMA dan SMK Negeri, tentunya RLS akan meningkat dan target HLS akan tercapai menuju Pendidikan 12 tahun.

Merubah Pola Pikir Masyarakat

Ada beberapa factor menyebab angka Rata-rata Lama Sekolah di Indramayu terendah se-Jabar dan Nasional,  diantaranya : Faktor sekolah kurang; Faktor Ekonomi keluarga dan Faktor Pola pikir dan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan.  “Ah ngapain tinggi-tinggi  sekolah,cukup aja sampai SMP yang penting bisa baca, tulis , langsung cari kerja”, Nahpola pikir masyarakat ini, yang harus dirubah.  Ujarnya.

Untuk merubah pola pikir masyarakat ini memang tidak mudah, untuk itu, pemerintah harus hadir ditengah-tengah masyarakat. Hadirnya pemerintah untuk masyarakat, untuk meningkat kesadaran masyarakat akan pentingnya Pendidikan yang berkesiambungan.

Program "Indramayu Belajar"

Politisi PKB Jabar ini mengapresiasi program Indramatu Belajar yag dicanangkan Pemkab Indramayu yang bertujuan memastikan semua warga Indramayu tanpa terkecuali memiliki hak dan kesempatan yang sama mengencam Pendidikan.

Program Indramayu Belajar merupakan visi "Indramayu Reang" untuk pemerataan pendidikan, meningkatkan rata-rata lama sekolah (RLS), mengurangi Anak Putus /Tidak Sekolah (ATS), serta membuka peluang baru bagi masyarakat melalui gerakan kelompok belajar (Reang Belajar) yang melibatkan pemerintah desa, PKBM, SKB, pemuda, dan warga, membuktikan bahwa belajar bisa kapan saja, di mana saja, dan oleh siapa saja.

Pemerataan Pendidikan dalam program Indramayu belajar itu, yaitu Menghilangkan batasan usia dalam belajar, memberi kesempatan kedua bagi mereka yang putus sekolah.  Menjadikan pendidikan sebagai hak dasar, bukan kemewahan, sehingga semua warga punya peluang maju. Sehingga output nya peningkatan SDM Indramayu secara merata.

Jadi intinya program ini adalah gerakan massif untuk membangun budaya belajar sepanjang hayat di Indramayu, mewujudkan tagline "Indramayu Belajar, Belajar Tak Kenal Usia", pungkasnya. (*).

×
Berita Terbaru Update