![]() |
| Anggota Komisi I DPRD Jabar H.M.Sidkon Dj.SH, MM dari Fraksi PKB |
Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi
PKB, H. Muhamad Sidkon Dj, SH, MM, menegaskan bahwa meningkatnya kasus HIV/AIDS
bukan hanya beban pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama antara pemerintah,
masyarakat, hingga kelompok komunitas.
“Penanganan HIV/AIDS bukan semata-mata
tanggung jawab pemerintah. Ini tanggung jawab kita semua. Upaya pencegahan dan
penanggulangan membutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat agar
hasilnya efektif dan berkelanjutan,” ujar Sidkon saat dimintai pendapatnya
terkait Peringatan Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember, di Bandung,
Senin (1/12/2025).
Peran
Pemerintah dan Masyarakat Sama Penting
Sidkon menjelaskan bahwa pemerintah
memiliki kewenangan strategis, mulai dari penyusunan kebijakan, penyediaan
fasilitas kesehatan, hingga edukasi publik. Namun masyarakat, kata dia,
memegang peran yang tak kalah penting, terutama dalam:
Pencegahan: Tidak melakukan perilaku
seksual berisiko, tidak menggunakan narkoba suntik, serta memastikan alat medis
yang digunakan steril.
Dukungan sosial: Memberikan dukungan
moral, psikologis, ekonomi, hingga spiritual pada orang dengan HIV/AIDS (ODHA),
sekaligus menghapus stigma dan diskriminasi.
Partisipasi program: Terlibat dalam
kegiatan penanggulangan HIV/AIDS yang digagas pemerintah maupun LSM.
Perawatan berbasis komunitas:
Mendukung ODHA yang menjalani perawatan di rumah melalui program Community Home
Based Care.
“Perawatan HIV/AIDS bukan hanya soal
medis. Ada aspek psikologis, sosial, spiritual, sampai rehabilitasi yang tidak
boleh diabaikan,” tambahnya.
Ajakan
Terapkan Pola Hidup ABCDE
Legislator dari Dapil XII Jabar
(Kab/Kota Cirebon–Kabupaten Indramayu) itu juga mengajak warga Jawa
Barat—khususnya Karawang dan Purwakarta—untuk memahami dan menerapkan pola
pencegahan ABCDE, yaitu:
A – Abstinence: Menahan diri dari
hubungan seksual berisiko, khususnya bagi yang belum menikah.
B – Be Faithful: Setia pada pasangan
sah untuk mengurangi risiko penularan.
C – Condom: Menggunakan kondom,
terutama bila status kesehatan pasangan belum diketahui.
D – Drug No: Tidak menggunakan
narkoba, terutama narkoba suntik yang menjadi jalur penularan paling umum.
E – Education: Mengedukasi diri dan
orang lain dengan informasi yang benar mengenai HIV/AIDS.
Hentikan
Stigma, Berikan Dukungan untuk ODHA
Sidkon menekankan bahwa masyarakat
tidak boleh menjauhi atau mendiskriminasi ODHA. Menurutnya, dukungan sosial,
ekonomi, dan spiritual justru sangat dibutuhkan agar mereka dapat menjalani
kehidupan secara sehat dan bermartabat.
“Kita harus menghapus stigma. ODHA
perlu didampingi, bukan dijauhi,” tegasnya.
Pendidikan
Sejak Dini Sangat Penting
Di akhir pernyataannya, Sidkon
menekankan pentingnya pendidikan kesehatan sejak dini bagi anak dan remaja
untuk memahami risiko, mencegah perilaku berisiko, dan menumbuhkan empati
terhadap ODHA.
“Pendidikan kesehatan sejak dini
menjadi kunci agar generasi muda kita terlindungi dari HIV/AIDS hingga dewasa,”
pungkasnya. (sein).
