Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Disparbud Jabar Harus Tingkat Manajemen dan Program Inovasi Kepariwisataan

Senin, 06 Februari 2017 | 12:14 WIB Last Updated 2018-02-27T09:19:57Z
DR.Sunatra, Anggota DPRD Jabar (foto:husein)
BANDUNG, FAKTABANDUNGRAYA.COM – Provinsi Jawa Barat memiliki potensi pariwisata cukup besar, namun sayang manajemen pariwisata yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan masih kurang maksiamal. Untuk itu, DPRD Jabar minta Disparbud Jabar harus lebih meningkatkan manajemen dan merancang program inovasi kepariwisataan. Hal ini penting demi meningkatkan kunjungan wisatawan.

Menurut anggota DPRD Provinsi Jabar, Sunatra (FPGerindara), selama manajemen tidak maksimal dan program inovasi kepariwisataan tidak ada trobosan, rasanya sulit untuk dapat meningkatkan kunjungan wisatawan secara segnifikan.

DPRD Jabar siap mendotong pihak Disparbud Jabar untuk meningkatkan manajemen dan mendukung program inovasi terutama di lokasi wisata. Bahkan kita juga siap memfasilitasi untuk menjalin kerjasama dengan para pelaku usaha kepariwisataan terutama dalam membenahi sarana-prasarana di objek wisata, kata Sunatra kepada wartawan di Bandung, Minggu (05/02).

Diakui Sekretaris Fraksi Partai Gerindra ini, memang bayak objek wisata di Jabar kurang didukung oleh infrastruktur yang memadai, namun bukan berarti kita hanya bisa mengeluh. Tapi bagaimana kita mengolah kreativitas agar pertumbuhan kepariwisataan di Jabar terus tumbuh dan berkembang dan kunjungan wisatawan dari hari ke hari dan ketahun terus meningkat, ujarnya.

Sementara itu, Kadisparbud Jabar Ida Hernida mengatakan, pihaknya menargetkan peningkatan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat saat Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati beroperasi. Menurutnya, hal ini pasti terjadi dengan mudahnya akses transportasi.

Dikatakan ,pada 2016, Jawa Barat dikunjungi 46 juta wisatawan lokal. "Pada 2019, ketika BIJB sudah berdiri, kami targetkan tiga juta untuk wisman.

Pembangunan BIJB Kertajati di Kabupaten Majalengka mendapat bantuan biaya dari PT Danareksa Investment Management (DIM). Kepastian ini diperoleh setelah keduanya melakukan kerjasama terkait pembangunan bandara tersebut.

Menurut Direktur Utama PT BIJB Kertajati Virda Dimas, pihaknya akan memperoleh pendanaan dari DIM dengan skema reksa dana penyertaan terbatas (RDPT). Melalui cara ini, nantinya PT BIJB Kertajati akan memperoleh dana segar dari pemberi modal yang akan dikelola DIM dengan nama RDPT Infrastruktur Dirgantara.

"Progres pendanaan lagi berjalan. Dijual per lembar, per unit penyertaannya seribu," kata Virda

Melalui cara itu, menurutnya akan terkumpul dana sejumlah Rp1,5 triliun untuk percepatan pembangunan bandara internasional tersebut. Nantinya, setiap perusahaan yang berminat diharuskan membeli minimal Rp100 miliar. "Perusahaannya antara 9-10. Targetnya lima tahun," kata dia.

Virda juga mengatakan, program pembiayaan tersebut akan diluncurkan pada Maret mendatang. Pihaknya sudah menginformasikan hal tersebut kepada perusahaan-perusahaan yang berpotensi berminat membelinya. "Pesertanya yang mau beli saja. Sebelum launching, kita sounding-sounding ke BPJS, Taspen," katanya seraya menyebut proses pembiayaan itu sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Selain itu, dia pun mengaku terus mengupayakan pinjaman biaya dari perbankan. Namun, pihaknya mengaku akan terlebih dahulu memperkuat permodalan sebelum melakukan pinjaman ke perbankan, tandasnya. (sein/hms).
×
Berita Terbaru Update