Klik
Pantai Krui - Pesisir Barat- Lampung (foto:Ist) |
Krui adalah ibukota Kabupaten Pesisir Barat (KPB) –Lampung yang baru disahkan tahun 2013 sebagai Daerah Otonomi Baru (DOB). Namun, keindahan pantai Krui yang berada di daerah pesisir Samudera Hindia sudah lama dikenal oleh para pelancar/ surfers, baik local maupun mancanegera. Bahkan belakangan ini tingkat kunjungan wisatawan local dan mancanegera semakin meningkat.
Pantai Krui memiliki potensi kepariwisata yang cukup menjanjikan, sehingga cukup tepat Pemkab Pesisir Barat , menetapkan sektor Pariwisata menjadi potensi andalan Kabupaten Pesisir Barat. Bahkan kini, pantai Krui terus ditata dan dipercantik untuk menambah daya tarik wisatawan. Apalagi kini, telah dioperasikannya lapangan terbang Seray atau Bandara Tiufiq Keimas.
Bagi wisatawan Regional maupun mancanegera yang mau berlibur ke pantai Krui, dapat terbang dari Bandara Soekarno-Hatta langsung ke Bandara Seray, dan dari bandara Seray hanya butuh waktu sekitar 30 menit sudah sampai ke pantai Krui.
Krui selain memiliki pantai yang eksotis juga memiliki dua pulau eksotis yaitu pulau pisang dan pulau Betuah, yang alami dan keindahannya tidak kalah dengan pulau-pulau destinasi wisata di dunia, Hanya memang potensi itu belum tereksplorasi.
Menurut PR Cabana Surf and Stay, Eunike Rina, pantai Krui merupakan destinasi bermutu tinggi bagi para pengendara ombak dalam berpetualang (berselancar). Tidak hanya itu, Krui juga memiliki berbagai atraksi menarik, seperti kawasan konservasi Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) bagi para wisatawan yang bukan peselancar.
Rina juga mengatakan, Krui merupakan sebuah surga tersembunyi di wilayah terpencil, yang membawa ombak kuat langsung dari Samudera Hindia yang luas. Para peselancar kerap berkunjung ke lokasi ini karena ombak yang besar dan menantang, diikuti dengan pemandangan yang menakjubkan dan pantai yang jernih.
Untuk menuju pantai Krui terdapat dua pilihan yaitu pertama, melalui koneksi penerbangan dari Bandara Raden Inten II/ Beranti- Lampung menuju Bandara Pekon Seray atau Taufik Kiemas. Setelah itu dilanjutkan dengan perjalan darat yang hanya butuh waktu sekitar 30 menit sudah sampai di pantai Krui . Kedua, melalui perjalanan darat yang dapat ditempuh selama lima jam dari bandara Raden Intan II Lampung, ujar Rina.
Krui juga sedang mengembangkan fondasi infrastruktur, sebagai prioritas daya tarik turis di Indonesia. Lokasi menjanjikan ini menawarkan akomodasi yang tersebar mulai dari guest house di pinggir pantai hingga pondok selancar yang nyaman dengan pemandangan pecahan ombaknya yang terkenal.
Untuk itu, kata Rina, keberadaan Cabana Surf and Stay (Cabana) di pantai Krui merupakan bagian dari turut mendikung pemerintah Pesisir Barat dalam mempromosikan keindahan pantai Krui yang masih tersembunyi.
Cabana akan menyediakan koleksi pondok sebagai tempat untuk menikmati keindahan alam dan mendapatkan pengalaman berselancar yang menakjubkan. Dibangun di Pantai Barat Sumatera, pengalaman bersinggah di Cabana mulai tersedia pada tengah tahun 2017akan mendapatkan nuansa keindahan pemandangan Samudera Hindia di Lampung, Indonesia, jelasnya.
Bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi berselancar atau hanya sekedar menikmati keindahan pantai dan alam Krui, silakan hubungi kami tim PR Cabana Surf and Stay, Eunike Rina, CP : 0811-887-0909 , atau melalui Email: pr@cabanasurfandstay.com. (husein/eddy).