Klik
Wagub Demiz buka Bazar UMKM Halal di PUSDAI Jabar |
Menurut Demiz produk halal baik makanan, minuman, fashion, atau jasa wisata halal kini telah menjadi tren di kalangan masyarakat Tanah Air bahkan dunia karena produk halal kini tak hanya dikonsumsi umat Islam, tetapi juga oleh masyarakat Non-Muslim.
Produk usaha syariah, sudah menjadi kebutuhan , hal ini seiring meningkatnya tren halal lifestyle secara global. Wagub Demiz menjelaskan, dalam Global Islamic Economy Report 2015-2016, diperkirakan total pengeluaran Muslim dunia pada 2014 di sektor makanan dan minuman halal serta lifestyle mencapai $1,8 Triliun Dollar atau sekitar 11,6% dari total pasar global.
Sektor Makanan dan Minuman Halal (Halal Food) memberikan kontribusi terbesar, yaitu $1.128 Miliar Dollar atau 17% dari total pasar global sebesar $6.755 Miliar Dollar dan diproyeksikan akan tumbuh 5,8% hingga mencapai $1.585 Miliar Dollar pada 2020. Sektor Travel kontribusinya sebesar $142 Miliar Dollar dan diproyeksikan akan tumbuh hingga mencapai $233 Miliar Dollar.
Pemprov Jabar mendorong kepada seluruh pelaku UMKM Syariah untuk terus meningkatkan kualitas dan kehalalan produknya, karena peluang pasar halal lifestyle sangat besar. Bahkan dewasa ini produk-produk halal tidak saja dikonsumsi oleh umat Islam, tetapi juga oleh saudara-saudara kita yang Non Muslim,” ujar Demiz.
Demiz juga mengaku heran karena wisata Halal nasional belum berkembang baik, padahal potensinya sangat besar. Berbeda dengan negara Singapura dimana bisnis wisata halalnya jauh lebih besar. Menurut Demiz, pelaku usaha Indonesia belum sepenuhnya fokus terhadap pengembangan industri halal nasional.
“Nah, lucunya wisata halal di Singapur jauh lebih besar daripada wisata halal di Indonesia. Artinya apa? Potensi Indonesia menyumbangkan wisata halal sangat hebat potensinya, cuman belum digali oleh pelaku usaha. Peluangnya sangat besar bagi siapa pun pelaku usaha, apalagi pelaku usaha syariah dengan prinsipnya halalan thoyyiban,” papar Demiz.
“Peluang masih besar saudara-saudara. Jadi bagaimana kita bisa menggali potensi tadi dan bekerjasama dengan berbagai pihak, sehingga bisa meningkatkan, menjadikan, mewujudkan pembangunan potensi tadi menjadi sumber-sumber ekonomi syariah,” lanjutnya.
Potensi produk halal menjadi sangat besar karena dapat memenuhi nilai-nilai mutu serta keamanan untuk dikonsumi. Hal ini penting karena dalam era perdagangan pangan global saat ini, pangan yang bermutu dan aman (food safety) menjadi sebuah keniscayaan. Dengan demikian, hadirnya usaha syariah dan produk halal akan menjadi nilai tambah produk UMKM lokal, serta menjadi kekuatan penting untuk bersaing di era masyarakat Ekonomi Asean dan pasar global yang lebih luas.
Demiz pun berpesan kepada para pelaku usaha untuk terus berinovasi memanfaatkan peluang besar wisata halal ini, pintanya. (sein).