Klik
SOREANG, FAKTABANDUNGRAYA.COM,-- Presiden RI Jokowi, pada Senin, (4/12) meresmikan Tol Soreang - Pasirkoja (Soroja), sepanjang 10,57 Km, dan mulai hari ini, Tol Soroja dapat resmiberoperasi dan dapat digunakan oleh masyarakat.
Dalam acara peresmian Tol Soroja tersebut, Presiden RI Jokowi, didampingi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher), Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Bupati Bandung Dadang Naser di gerbang tol Soreang,
Usai diresmikan, Presiden Jokowi beserta rombongan mencoba langsung tol Soroja yang berstatus tol dalam kota ini dengan menggunakan Bus Persib yang ditemani pula oleh beberapa pemain Persib.
"Kurang lebih 12 menit sekarang ya dari sebelumnya kalau lewat jalan arteri 1,5 jam. Ini tol yang sangat dinantikan oleh masyarakat di Kabupaten Bandung dan sekitarnya yang sudah ditunggu lama," ujar Presiden.
Jokowi berharap hadirnya tol dengan nilai investasi sebesar Rp 1.765 Triliun ini, mampu mengangkat potensi di kawasan Bandung selatan seperti pariwisata, industri dan olahraga.
"Di Bandung selatan ini kan ada kawasan industri, wisata, pemerintahan, perkebunan dan kawasan olahraga kita harapkan mobilitas masyarakat akan lebih baik terutama tempat-tempat wisata akan lebih banyak dikunjungi dan kawasan industri lebih efisien artinya nanti daya saingnya akan lebih baik," harapnya.
Sebelum diresmikan, tol Soroja telah melalui uji kelaikan oleh Kementerian PUPR, Kemenhub dan Korlantas pada tanggal 16-17 November 2017 lalu yang meliputi uji laik fungsi dan uji laik operasi.
PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) selaku pemegang konsesi tol Soroja memulai ground breaking sejak September 2015. Dalam pembangunannya tol Soroja terbagi kedalam dua Seksi, Yaitu Seksi I ruas simpang simpang susun Pasirkoja - Margaasih sepanjang 2,75 Km dan Seksi II ruas simpang susun Margaasih - Katapang sepanjang 3,3 Km, serta ruas simpang susun Katapang - Soreang 2,1 Km. Tol Soroja memiliki 5 gerbang yaitu di Margaasih Barat, Margaasih Timur, Kutawaringin Barat, Kutawaringin Timur dan Soreang.
Kehadiran tol ini akan memangkas waktu tempuh dari Kota Bandung menuju Kabupaten Bandung menjadi hanya 10 sampai 15 menit saja. Tol Soroja juga akan menjadi bagian dari jaringan transportasi Bandung Raya yang terkoneksi dengan tol Purbaleunyi melalui persimpangan di kilometer 132.
Ditemui usai menghadiri peresmian, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, kehadiran ruas jalan tol Soroja telah menjadi urat nadi baru bagi masyarakat Bandung raya.
"Selama bertahun-tahun masyarakat menghadapi kemacetan yang luar biasa setiap harinya, namun sekarang hadirnya tol ini tidak akan ada lagi," kata Aher.
Disamping itu, lanjut Aher, tol Soroja memudahkan akses menuju kawasan olahraga terpadu Si Jalak Harupat yang saat ini telah memiliki fasilitas olahraga bertaraf internasional yang sempat juga digunakan perhelatan PON ke 19 Jabar tahun lalu.
"Ini akan membuka peluang lebih besar lagi diselenggarakannya event olahraga bertaraf nasional dan internasional disini," ucapnya.
Arti penting lainnya, beroperasinya tol Soroja akan meningkatkan aksesbilitas menuju berbagai destinasi wisata atraktif di wilayah Bandung selatan seperti kawasan Ciwidey, Kawah Putih, perkebunan teh Rancabali dan kawasan wisata Rancaupas serta di kawasan Pangalengan dengan pusat destinasinya Situ Cileunca. Bahkan dapat diteruskan menuju Rancabuaya dan wilayah Jabar Selatan yang sangat potensial.
"Tol Soroja ini benar-benar berdampak sosial ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Bandung Raya yang merupakan konsentrasi terbesar domisi penduduk Jabar," ujar Aher.
Berbagai tantangan dihadapi dalam pembangunan tol Soroja sejak tahun 2012 lalu, namun baru dapat dimulai pelaksanaan pembangunannya pada Bulan Oktober 2015. Keterlambatan pembangunan ruas jalan tol ini menurut Aher disebabkan berbagai faktor. Diantaranya pembebasan lahan di beberapa lokasi yang sangat alot, pengadaan material yang terkendala ijin lokasi, faktor cuaca dan hal lainnya.
"Namun demikian tantangan tersebut dapat diatasi berkat kerja keras dan komitmen kuat multipihak," kandasnya. (hms/red).