Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Buktikan Perbaikan Dan Pembenahan IPAL, Dansektor 21 Buka Kembali Lubang Pembuangan Limbah 2 Pabrik

Selasa, 24 Juli 2018 | 12:08 WIB Last Updated 2018-07-24T05:10:59Z
BANDUNG - Komandan Sektor 21 tepati janji dengan kembali membuka dua lubang pembuangan limbah pabrik, yakni PT Teguh Jaya Pranata, Kabupaten Bandung dan PT Mulia Lestari, Cimahi. Kedua perusahaan sudah dapat menunjukkan dan membuktikan hasil limbahnya sudah lebih baik dan aman bagi lingkungan. Keputusan ini sudah sesuai komitmen, pada saat melakukan penutupan/lokalisir berdasarkan Perpres No 15 Tahun 2018, tindakan tegas Satgas Sektor 21 bertujuan agar pihak pabrik untuk melakukan percepatan pembenahan dan perbaikan IPAL.

Menurut Kol Inf Yusep Sudrajat, setelah melihat hasil limbah milik PT Teguh Jaya Pranata, yang saluran pembuangan limbahnya sekitar 13 hari yang lalu, "apa yg dilakukan pt ini cukup liar biasa, limbah yang dibuang keluar sudah menyerupai  air yang sehari hari kita konsumsi," ujarnya, Senin (23/7).

Sementara untuk PT Mulia Lestari, kata Yusep, pihak pabrik mengakui adanya kebocoran sehingga limbah kotor keluar dari saluran drainase pabrik. Sebenarnya pabrik ini mengklaim sudah seratus persen recycle dalam mengolah limbahnya. Setelah kedapatan beberapa minggu lalu mengeluarkan limbah pekat, saat ini pihak pabrik sudah memperbaiki salah satunya dengan memasang bak kontrol di tiap 5 meter sebelum dibuang kesungai, jelas Dansektor.

"Ini pabrik ke 15 dan 16 yang kita buka dan sudah seperti ini, kita berharap seterusnya pabrik bisa seperti ini," harap Dan Sektor 21, Kol Inf Yusep Sudrajat.

Menurut Kol Inf Yusep Sudrajat, setelah mlihat hasil apa yg dilakukan pasca penutupan pembuangan saluran sekitar 13 hari yang lalu, "apa yg dilakukan pt ini cukup liar biasa, limbah yang dibuang keluar sudah menyerupai  air yang sehari hari kita konsumsi," ujarnya.

"Ini pabrik ke 15 yang kita buka dan sudah seperti ini, kita berharap seterusnya pabrik ini bisa membuang limbah seperti ini, sehingga bisa brmanfaat bagi masyarakat sekitar," terang Dansektor 21 kepada media.

Sementara, Suryadi selaku direktur PT Teguh Jaya Pranata berkomitmen mendukung program citarum harum yang sudah dicanangkan oleh jokowi. Menurutnya, selama ini sebelum limbah dibuang ke sungai, sudah diolah terlebih dulu melalui IPAL yang tersedia di pabrik.

"Cukup kaget juga kita (perusahaan-red) pada saat penutupan yang menrurut kita hasil pengolahan relatif baik, dari tingkat kejernihannya menurut kita juga cukup baik. Tapi setelah diberi pengarahan dan masukan untuk mmperbaiki IPAL, kita terus berusaha memperbaiki sesuai dengan arahan dansektor, jika ada kekurangan pasti kita terus perbaiki," terangnya.


"Ada kurang lebih 3 ribu pabrik yang membuang limbahnya secara langsung ke citarum. Ini dampak yang paling rawan, kita sebut silent killer atau pembunuh senyap. Sehingga saya harus keras malakukan supaya pabrik-pabrik limbahnya seperti pabrik ini, bagus dan aman bagi lingkungan," tandas Kol Inf Yusep Sudrajat. Cuy/red
×
Berita Terbaru Update