Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

PT PMTI Konsisten Jaga Predikat Sebagai IPAL Percontohan

Jumat, 13 Juli 2018 | 22:30 WIB Last Updated 2018-07-18T08:16:33Z
FAKTABANDUNGRAYA.COM, KAB BANDUNG - Sejak dicanangkannya program percepatan pengendalian ekosistem sungai dan DAS Citarum melalui Perpres No 15 Tahun 2018, banyak perusahaan tekstil yang memanfaatkan aliran sungai sebagai pembuangan limbah cair terpaksa ditutup lubang saluran pembuangan limbhnya oleh Satgas Sektor Citarum.

Namun dibalik banyaknya pabrik yang ditindak, PT. Putera Mulya Terang Indah (PMTI) yang berlokasi di Majalaya, Kabupaten Bandung, malah menjadi salah satu perusahaan percontohan karena pengelolaan limbahnya yang ramah terhadap lingkungan dan ekosistem sungai.

"Sejak bulan Februari 2018, konsep pengelolaan limbah kami mendapatkan apresiasi dari pak Doni, karena selain mampu merecycle, pengoperasiannya menggunakan teknologi komputerisasi guna meminimalisir kelalaian petugas," ujar Asep Suhardi, Manager Engineering PT PMTI, Jumat, 13 Juli 2018.

Menurut Asep Suhardi, mendapatkan predikat sebagai pabrik dengan IPAL percontohan bukanlah satu hal yang mudah, karena yang sulit itu cara mempertahankannya. "Kita terus melakukan perbaikan, karena ada tanggung jawab moral didalam menjaga output (keluaran-red) pengolahan ini tetap sesuai dan baik," tutur Asep.

Lanjut Asep, pembenahan dan perbaikan pengolahan limbah di PT PMTI sudah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Hal ini, kata Asep, adalah bagian dari komitmen pemilik perusahaan yang sungguh-sungguh menginginkan limbah pabrik yang dibuang menjadi lebih baik.

"Sebelumnya disini memakai metode fisika, biologi dan kimia, setelah dilakukan perbaikan secara kontinyu akhirnya kami memutuskan hanya memakai metode fisika dan biologi saja," terangnya.

"Dengan metode fisika dan biologi, jauh lebih hemat baik dari segi operasional dan penghematan sumber air permukaan, karena saat ini kami sudah bisa merecycle limbah sebanyak lima puluh persen," ungkap Asep.

Terkait dengan program pengendalian sungai Citarum, Asep Suhardi menilai masih ada yang tidak matching antara Satgas citarum dan para pengusaha. Di sisi lain, ujar Asep, Satgas ingin segera membenahi ekosistem sungai citarum, tapi dari sisi lain masih banyak pengusaha yang bersikukuh menggunakan metode pengolahan limbah dengan menempatkan petugas IPAL yang tidak memiliki kompetensi," pungkasnya
×
Berita Terbaru Update