Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

KLHK Bersama Generasi Milenial Tanam Mangrove Dikawasan PIK Jakarta

Jumat, 17 Agustus 2018 | 20:48 WIB Last Updated 2019-02-23T13:51:39Z
JAKARTA, faktabandungraya.com--- Dalam rangka menjaga dan memelihara agar hutan mangrove agar tetap terjaga, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sangat mendukung aktifitas kalangan generasi milenial saat melakukan penanaman mangrove di Blok Elang Laut, Kawasan Pantai Indah Kapuk Jakarta, Jumat (17/8/2018).

Menurut Direktur Jenderal PDASHL, Ida Bagus Putera Parthama, didampingi Kepala BPDAS Citarum-Ciliwung Djonli, aktifitas 200 generasi milenial yang berasal dari kalangan pramuka, karang taruna Wana Sastra dan anak-anak binaan Yayasan Sahabat Anak tentunya sangat positif sekali. Hal ini menginjgat Indonesia adalah salah satu pemilik hutan mangrove terbesar di dunia. Maka harus tetap terjaga.

“Ada sebanyak 800 bibit tanaman mangrove yang kita tanam bersama 200 generasi milenial di Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) Jakarta”, kata Dirjen PDASHL Ida Bagus Putera.

Penanaman ini dilakukan dalam rangka memperingati HUT ke-73 RI, sekaligus memperingati Hari Mangrove Internasional yang jatuh pada setiap tanggal 26 Juli, lalu.

Ida Bagus Putera mengatakan, tananaman Mangrove sendiri mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan. Mangrove dapat menjadi penahan abrasi dan tsunami. Akar mangrove dapat menangkap endapan dan membersihkan kandungan zat-zat kimia dari air yang datang sehingga tidak mencemari laut.

Hutan mangrove juga dapat menyerap karbon lebih banyak daripada hutan daratan. Mangrove juga menjadi tempat berkembang biak dan habitat fauna ekosistem payau.

Lebih penting lagi, mangrove dapat mencegah intrusi air laut terlebih untuk wilayah DKI Jakarta yang air sumurnya terasa sangat asin dan menjadi tujuan wisata mangrove.

Namun, tantangan terbesarnya selain menjadi tempat pembijahan ikan, namun disisi lain perikanan juga menjadi salah satu sebab rusaknya mangrove karena diubah menjadi tambak.

“KLHK sendiri terus melakukan rehabilitasi kawasan mangrove. Sayangnya konvensi menjaditambak begitu luas. Paradox karena di perikanan tentu mengharapkan produksi meningkat, sedang apabila mangrove hilang produksi ikan akan turun," ujarnya.

Karena itu tegas Ida Bagus Putera, dibutuhkan koordinasi lintas sektor terkait untuk bersama menyelamatan wilayah mangrove ini.

Dijelaskan Indonesia sendiri memiliki lebih kurang 4 juta hektar hutan mangrove. Ironisnya sebagian diantaranya telah rusak. Karena itu dibutuhkan kesadaran bersama menjaga mangrove yang sangat penting manfaatnya ini, tandasnya. (sein).

 
×
Berita Terbaru Update