Klik
Jabar, faktabandungraya.com,-- Kalangan DPRD Jabar memberikan apresiasi atas keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat merebut Juara Pertama “Penyelenggaraan Operasi dan Pemeliharaan (0P) Irigasi terbaik 2017, yang diselenggarakan oleh Dirjen Bangda Kemendagri bersama Dirjen SDA Kemen PUPR RI, Bappenas, Dirjen Lingkungan Hidup Kemen LH.
Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar, H. Daddy Rohanady, keberhasilan meraih prestasi terbaik Penyelenggaran OP Irigasi, merupakan sebuah prestasi yang sudah lama diharapkan dan dinanti-nanti. Karena dalam setiap tahun penilaian Penyelenggaraan OP Irigasi, provinsi Jabar belum pernah meraih prestasi terbaik, selalu dapat juara II dan III.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras rakan-rekan kerja Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jabar dan masyarakat forum mitra cai, dan dukungan anggaran dari DPRD Jabar, akhirnya mampu merebut juara pertama. Ini suatu pencapain luar biasa dan harus diberikan apresiasi”, ujar Daddy Rohanady kepada wartawan usai Raker dengan Dinas SDA Jabar, Senin (24/9/18).
Dikatakan, sebelum malam penganugrahan diberikan terlebih dahulu dilakukan rapat kerja nasional/ konsulidasi Nasional Wilayah Barat bidang infrastruktur terutama bidang SDA yang diselenggarakan oleh Kemen PUPR RI melalui Dirjen SDA yang diselenggarakan dari Selasa s.d Jum’at (18 s/d 21 Sept 2018).
Kebetulan saya yang diutus oleh Pimpinan DPRD Jabar sedangkan dari Pemprov Jabar langsung dihadiri oleh Kadis SDA Jabar pak Nana Nasuha. Kami menghadiri dan mengikuti rangkaian kegiatan tersebut yang dilenggarakan di kota Padang – Sumatra Barat, ujarnya.
Bahkan saat ini kita juga menunggu hasil penilaian pusat terhadap kinerja Dinas SDA Jabar secara keseluruhan/ utuh. Namun, kalau dilihat trendnya, untuk sementara peringkatnya cukup bagus, mudah-mudahan juara I atau minimal juara II.
Saat ditanya apa yang menjadi parameter keberhasilan Dinas SDA Jabar dalam bidang OP Irigasi ?.. diantaranya penanganan ke-irigasian dan luas area yang ditangani dan dirawat agar pengaliran air untuk persawahan berjalan baik.
Penggarapan Irigasi itu, yang ditangani oleh pemerintah terdiri irigasi primer dan skunder sedang irigasi tersier ditangani oleh masyarakat. Namun, kenyataan dilapangan, untuk irigasi tersier tetap juga oleh pemerintah.
Lebih lanjut Daddy mengatakan, otoriter provinsi dalam penanganan Irigasi berkisar 1000 s/d 2.500 Hektar. Karena cukup luasnya area garapan irigasi sehingga sampai kini belum ada garapan dan pemelihaaran Daerah Irigasi secara tuntas. Untuk itu, kedepan kita dorong pihak Dinas SDA berserta jajarannya untuk menuntaskan secara bertahap.
“Mudah-mudahan DI Caringin menjadi percontohan”, ujarnya.
Sementara itu ditempat yang sama Kadis SDA Jabar H.Nana Nasuha mengatakan, salah satu Tupoksi Dinas SDA adalah mengelola Irigasi yang berada di Bidang OP. Alhamdulillah beberapa tahun belakangan ini Dnas SDA Jabar mendapt support dari Pemprov Jabar dan DPRD Jabar dalam hal anggaran, sehingga kami betul-betul dapat melaksanakan tugas OP Irigasi sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan oleh Kemen PUPR melalui Dirjen SDA.
Ada enam (6) indikator kinerja sistem irigasi, semua indikator itu kita laksanakan dengan semaksimal mungkin, dan bahkan kita sendiri tidak mengatahui akan ada penilaian dari Kendagri bekerjasama dengan Kemen PUPR . Hasil penilaian ternyata Provinsi Jabar dinobatkan sebagai Provinsi terbaik dalam hal OP Irigasi tahu 2017.
Anugrah OP Irigasi terbaik 2017, tentunya menjadi motivasi kita untuk dapat melaksanakan tugas SDA kedepan harus lebih baik lagi, ujarnya.
Lebih lanjut Nana mengatakan, luas persawahan di Jabar ada sekitar 900 ribu lebih, tetapi terdiri dari Daerah Irigasi kewenangan Pusat, Provinsi dan Kab/kota. Untuk Pusat Opnya dilaksanakan oleh Dinas SDA Jabar melalui tugas pembantuan. Sedangkan DI kewenangan provinsi Jabar, kita langsung yang menangani.
Nana juga mengatakan berdasarkan hasil saresahan SDA di Surabaya beberapa waktu lalu, Provinsi Jabar masuk nominasi terbaik bidang SDA untuk tahun 2018 dan itu tinggal penetapan saja. Untuk itu, tentunya kita mohon doa dari seluruh masyarakat Jabar semoga kita berhasil meraih prestasi terbaik / teladan bidang SDA tahun 2018, harapnya.(husein).
Menurut Wakil Ketua Komisi IV DPRD Jabar, H. Daddy Rohanady, keberhasilan meraih prestasi terbaik Penyelenggaran OP Irigasi, merupakan sebuah prestasi yang sudah lama diharapkan dan dinanti-nanti. Karena dalam setiap tahun penilaian Penyelenggaraan OP Irigasi, provinsi Jabar belum pernah meraih prestasi terbaik, selalu dapat juara II dan III.
“Alhamdulillah, berkat kerja keras rakan-rekan kerja Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jabar dan masyarakat forum mitra cai, dan dukungan anggaran dari DPRD Jabar, akhirnya mampu merebut juara pertama. Ini suatu pencapain luar biasa dan harus diberikan apresiasi”, ujar Daddy Rohanady kepada wartawan usai Raker dengan Dinas SDA Jabar, Senin (24/9/18).
Dikatakan, sebelum malam penganugrahan diberikan terlebih dahulu dilakukan rapat kerja nasional/ konsulidasi Nasional Wilayah Barat bidang infrastruktur terutama bidang SDA yang diselenggarakan oleh Kemen PUPR RI melalui Dirjen SDA yang diselenggarakan dari Selasa s.d Jum’at (18 s/d 21 Sept 2018).
Kebetulan saya yang diutus oleh Pimpinan DPRD Jabar sedangkan dari Pemprov Jabar langsung dihadiri oleh Kadis SDA Jabar pak Nana Nasuha. Kami menghadiri dan mengikuti rangkaian kegiatan tersebut yang dilenggarakan di kota Padang – Sumatra Barat, ujarnya.
Bahkan saat ini kita juga menunggu hasil penilaian pusat terhadap kinerja Dinas SDA Jabar secara keseluruhan/ utuh. Namun, kalau dilihat trendnya, untuk sementara peringkatnya cukup bagus, mudah-mudahan juara I atau minimal juara II.
Saat ditanya apa yang menjadi parameter keberhasilan Dinas SDA Jabar dalam bidang OP Irigasi ?.. diantaranya penanganan ke-irigasian dan luas area yang ditangani dan dirawat agar pengaliran air untuk persawahan berjalan baik.
Penggarapan Irigasi itu, yang ditangani oleh pemerintah terdiri irigasi primer dan skunder sedang irigasi tersier ditangani oleh masyarakat. Namun, kenyataan dilapangan, untuk irigasi tersier tetap juga oleh pemerintah.
Lebih lanjut Daddy mengatakan, otoriter provinsi dalam penanganan Irigasi berkisar 1000 s/d 2.500 Hektar. Karena cukup luasnya area garapan irigasi sehingga sampai kini belum ada garapan dan pemelihaaran Daerah Irigasi secara tuntas. Untuk itu, kedepan kita dorong pihak Dinas SDA berserta jajarannya untuk menuntaskan secara bertahap.
“Mudah-mudahan DI Caringin menjadi percontohan”, ujarnya.
Sementara itu ditempat yang sama Kadis SDA Jabar H.Nana Nasuha mengatakan, salah satu Tupoksi Dinas SDA adalah mengelola Irigasi yang berada di Bidang OP. Alhamdulillah beberapa tahun belakangan ini Dnas SDA Jabar mendapt support dari Pemprov Jabar dan DPRD Jabar dalam hal anggaran, sehingga kami betul-betul dapat melaksanakan tugas OP Irigasi sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan oleh Kemen PUPR melalui Dirjen SDA.
Ada enam (6) indikator kinerja sistem irigasi, semua indikator itu kita laksanakan dengan semaksimal mungkin, dan bahkan kita sendiri tidak mengatahui akan ada penilaian dari Kendagri bekerjasama dengan Kemen PUPR . Hasil penilaian ternyata Provinsi Jabar dinobatkan sebagai Provinsi terbaik dalam hal OP Irigasi tahu 2017.
Anugrah OP Irigasi terbaik 2017, tentunya menjadi motivasi kita untuk dapat melaksanakan tugas SDA kedepan harus lebih baik lagi, ujarnya.
Lebih lanjut Nana mengatakan, luas persawahan di Jabar ada sekitar 900 ribu lebih, tetapi terdiri dari Daerah Irigasi kewenangan Pusat, Provinsi dan Kab/kota. Untuk Pusat Opnya dilaksanakan oleh Dinas SDA Jabar melalui tugas pembantuan. Sedangkan DI kewenangan provinsi Jabar, kita langsung yang menangani.
Nana juga mengatakan berdasarkan hasil saresahan SDA di Surabaya beberapa waktu lalu, Provinsi Jabar masuk nominasi terbaik bidang SDA untuk tahun 2018 dan itu tinggal penetapan saja. Untuk itu, tentunya kita mohon doa dari seluruh masyarakat Jabar semoga kita berhasil meraih prestasi terbaik / teladan bidang SDA tahun 2018, harapnya.(husein).