Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Menteri LHK Inginkan Pontern Basis Kader Lingkungan “Sobat Hijau”

Senin, 15 Oktober 2018 | 13:14 WIB Last Updated 2018-10-15T07:20:08Z
Tasikmalaya, Faktabandungraya.com,-- Tingkat kerusakan ekosistem dan lingkungan menjadi tanggungjawab bersama, untuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan hidup, termasuk juga kalangan pondok pesantren.

Menurut Menteri LHK Dr.Ir. Siti Nurbaya Bakar, M.Sc, lingkungan harus kita lestarikan untuk itu guna menjaga kelestarian lingkungan tentunya bukan hanya menjadi tanggungjawab pemerintah semata tapi menjadi tanggungjawab kita bersama, seluruh lapisan masyarakat. Termasuk juga kalangan pondok pesantren.

Salah satu faktor perusak lingkungan adalah sampah, untuk itu para santri perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan kader lingkungan, agar para santri memiliki keterampilan pengelolaan sampah. Hal ini dikatakan Menteri LHK Siti Nurbaya didampingi Dirjen PSLB3 Rosa Vivien Ratnawati dalam dialog dengan pengurus dan santri Pontren Sukahideng Tasikmalaya, Sabtu (13/10-18).

Dalam acara tersebut, turut hadir juga Gubernur Jabar M.Ridwan Kamil, Kepala BPDASLH Cimanuk-Citanduy, Ir. H Dodi Susanto, Mp dan Kasie Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), Eman Suherman, pimpinan Pontren Sukahideng Tasikmalaya, KH Abdul Basith Wahab.

Melalui keterampilan pengelolaan sampah, Ayo kita bersama-sama membangun pendidikan lingkungan dalam bentuk ekopontren. Karena program ini merupakan pendidikan Islam yang memberikan penekanan perhatian pada kelestarian lingkungan.


Dalam pelatihan kader lingkungan yang diikuti sebnayak 50 santri, semua peserta dibekali ketrampilan 3R dalam pengelolaan sampah, yaitu mengurangi sampah (reduce), memakai kembali (reuse), dan melakukan daur ulang (recycle), ujarnya.

Lebih lanjut Menteri Siti mengatakan, setidaknya ada tujuan yang ingin dicapai dalam program ekopontren, yaitu : Pertama, meningkatkan kesadaran bahwa ajaran Islam menjadi pedoman penting dalam perilaku ramah lingkungan, dan penerapannya dalam kegiatan sehari-hari. Kedua, sosialisasi materi lingkungan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.

Ketiga, memberdayakan komunitas pondok pesantren untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan aktivitas yang mempunyai nilai tambah ekonomi, sosial, dan ekologi.

"Setelah pelatihan, kita harapkan pondok pesantren ini secara bertahap menjadi penggerak dalam penerapan perilaku ramah lingkungan. Kita jadikan Pontren Sukahideng ini menjadi pontren percontohan di Jawa Barat," harap Menteri Siti.

"Dengan kehadiran Ibu Menteri, kami berharap dapat memperbaiki kualitas lingkungan hidup di pesantren. Islam mengajarkan kebersihan, jangan sampai ada kesan pesantren itu jorok," ujar Wakil Bidang Akademik Ponpes PSLB3 Rosa KH. Abdul Basith Wahab.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Siti menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Ponpes Sukahideng, yang diterima oleh KH Abdul Basith Wahab. Bantuan yang diserahkan berupa ribuan bibit tamanan produktif (MPTS) sebanyak 2.500 batang ( durin, petai, sukun, mangga, jambu dll), 20 set tong sampah tematik, 5.000 eksemplar buku cetakan pedoman, satu unit motor roda tiga, satu unit mesin pencacah, dan bangunan Bank Sampah beserta komposter.


Sementara itu, ditempat yang sama Kepala BPDASHL Cimanuk-Cintaduy melalui Kasie RHL Eman Suherman mengatakan, rombongan Ibu Menteri dan Dirjen PSLB3 sebelum mengunjungi Pontren PSLB3 terlebih dahulu melakukan dialog Nasional dengan tema “Indonesia Maju”yang berlokasi di Rest Area Urug Kecamatan Kawalu Tasikmalaya.

Pada kesempatan Dialog Nasional para peserta terlebih dahulu diberikan bibit produktif sebanyak 2.500 bibit yang dibagikan di lokasi stand Kementrian LHK mellui Dirjen Pengelolaan DAS. Sebanyak 2.500 batang . Kemudian untuk ekopontren di Pondol Pesantren Sukahideung kami memberikan 2.500 batang.

Adapun bibit pohon produktif diberikan tersebut terdiri dari Alpukat, Duren, Sukun, Pete dan lain sebagainya. Bahkan, pada saat pembagian bibit produktif masyarakat sangat antusias untuk mendapatkan bibit-bibit tersebut.

“Hanya dalam waktu sekitar 25 menit, seluruh bibit yang disediakan di stand pameran BPDASHL Cimanuk-Citanduy Direktorat Jenderal Pengandalian DAN dan Hutan Lindung yang dibagikan gratis tersebut ludes dibawa masyarakat. Hal ini menunjukaan bahwa masyarakat sangat antusias untuk menanam pohon dan juga menunjukan tingkat kesadaran masyarakat mulai tumbuh”, ujar Eman.

Sedangkan dalam bidang sosial dan meningkatkan nilai tambah ekonomi serta ekologi lingkungan , pemerintah juga terus melakukan upaya pemerataan ekonomi melalui tiga hal yang diantaranya akses lahan untuk berusaha, fasilitas berupa modal dan kesempatan usaha serta pelatihan manajemen bisnis untuk masyarakat.

Pemerintah mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kesadaran betapa pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan demi kehidupan masa kini dan datang untuk keturunan anak cucu di masa yang akan datang, tandasnya. (dbs/husein).



×
Berita Terbaru Update