Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Keseruan Bocah Berenang Di Sungai Cikeruh, Ini Kata Satgas Subsektor 21-2 Cileunyi

Minggu, 27 Januari 2019 | 01:30 WIB Last Updated 2019-01-26T18:40:41Z

Keseruan anak anak warga kampung pintu air, Rancaekek Kulon, saat menikmati berenang di aliran sungai Cikeruh, Sabtu, 26 Januari 2019.
FAKTABANDUNGRAYA.COM, RANCAEKEK - Aliran sungai yang bersih mampu menampakkan wajah keceriaan dan keseruan anak anak, saat bermain dan berenang di aliran sungai Cikeruh, kampung pintu air, desa Rancaekek Kulon, Sabtu (26/1/19). 

Mereka (anak anak) yang berenang rata rata usia anak 7 sampai 12 tahun terlihat sangat menikmati dan tak ragu untuk menceburkan diri kedalam sungai. Karena, selain air sungai yang jauh lebih bersih, keseruan anak-anak ini sepertinya sudah mendapatkan ijin orangtuanya, bahkan sebagian besar disaksikan oleh orangtua masing masing.

Sebelumnya, aliran sungai dengan panjang sekitar 14 Kilometer ini, kondisinya sangat memprihatinkan. Selain karena banyaknya sampah yang menumpuk di pintu air, sungai ini juga dialiri limbah cair industri dari 9 pabrik yang berada di sekitar hulu sungai. 

"Awalnya ada warga yang share video ke komandan sektor, kemudian saya konfirmasi ke komandan bahwa benar ini ada di wilayah sektor 21 subsektor 2 cileunyi," ujar Dansubsektor 21-2 Cileunyi, Serma Agus Gustomi.

Aliran ini, kata Gustomi, beberapa bulan yang lalu kondisinya belum sejernih saat ini. Selain karena ada 9 pabrik penghasil limbah cair yang melewati aliran ini, penumpukan sampah di pintu air sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, lanjut Gustomi, butuh waktu satu bulan setengah membersihkan tumpukan sampah yang diperkirakan mencapai 20-30 truk jika dilakukan pengangkutan.

"Satu bulan setengah satgas berupaya membersihkan tumpukan sampah yang ada di pintu air, kira kira mencapai 30 truk bila harus dilakukan pengangkutan. Kami lakukan pembersihan secara manual, kami angkat ke pinggir sungai, setelah kering kami bakar, sementara untuk tanah sedimentasi nya sebagian ada warga yang memanfaatkan untuk pembuatan bata," jelasnya.
Kondisi sungai Cikeruh beberapa bulan lalu, sebelum digunakan berenang oleh anak anak warga kampung air. (Photo : Satgas Citarum Subsektor 21-2 Cileunyi).

Untuk pengawasan 9 pabrik yang mengalirkan limbah cairnya ke sungai ini. Satgas Subsektor 21-2 Cileunyi secara konsisten melakukan pemantauan secara rutin dan berkala, bahkan melakukan sidak malam hari bila menerima laporan dari masyarakat.

"Setiap satu minggu atau seminggu dua kali, saya berikut anggota satgas disamping kerja rutin pembersihan korve di sungai, salahsatunya adalah memantau IPAL industri," ujarnya.

Walaupun perusahaan sudah merasa bagus dalam mengelola limbahnya, lanjut Gustomi, tetap kita pantau. "Karena siapa tau ada (lubang) pembuangan siluman (tersembunyi), tetap kita lakukan pemantauan, bahkan kita adakan patroli sidak malam hari, siapa tau buang limbah kotor di waktu malam," bebernya.

Dengan jumlah anggota satgas sebanyak 14 personil, Satgas Subsektor 21-2 Cileunyi terus membangun kesadaran masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, melalui sosialisasi komunikasi sosial (komsos) kepada warga khususnya warga yang dekat dengan bantaran sungai dan lingkungan yang terdapat tumpukan sampah. Menyampaikan tentang pentingnya pola hidup sehat dan peduli terhadap lingkungan, dengan tidak membuang sampah sembarangan.

"Kami melakukan sosialisasi dengan terjun langsung ke masyarakat menghubungi dan menyampaikan bahwa untuk tidak membuang sampah ke sungai dan mengingatkan kebersihan adalah sebagian dari iman," ujarnya.

"Alhamdulillah, disamping melakukan sosialisasi menyampaikan langsung kepada warga, kita juga sengaja pasang banner (spanduk) berupa himbauan kepada masyarakat di daerah yang suka banyak (tumpukan) sampah," sambungnya.

Hanya saja, lanjut Gustomi, dari 4 banner yang dipasang, tersisa tinggal 1 buah banner yang masih aman terpasang. Meskipun begitu, Serma Agus Gustomi menilai kesadaran masyarakat sudah mulai tumbuh, "kita bisa lihat sekarang, sampai saat ini tak terjadi lagi penumpukan sampah," pungkasnya. (Cuy).
×
Berita Terbaru Update