Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Atasi Pengangguran, Disnakertrans Jabar Rancang Enam Action Plan

Senin, 13 Mei 2019 | 15:56 WIB Last Updated 2019-05-13T23:07:35Z
JABAR, Faktabandungraya.com,--- Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provisi Jawa Barat, Ade Afriandi mengatakan, angka pengangguran di Jabar saat ini masih cukup besar yaitu ada sekitar 1,85 juta jiwa atau sekitar 8 persen. Untuk itu, kita telah merancang enam (6) Action plan dalam menekan dan mengurangi pengangguran.

Menurut Ade Afriandi, enam action plan yang kita rancang dan sedang kita kerjakan yaitu bertujuan untuk dapat mewujudkan program Buruh Juara, Migran Juara dan Milenial Juara.

Adapun keenam action plan tersebut terdiri dari : Pertama : percepatan pengupahan yang mengarah pada reformasi pengupahan. Kedua : mendorong penguatan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara pengawasan dengan hubungan industrial.

Adapun Ketiga : revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) guna memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja, baik lokal, regional maupun internasional. Keempat: optimalisasi mobile training unit di desa-desa agar calon tenaga kerja yang ada di desa tidak lari ke kota, kata Ade Afriandi kepada wartawan usai acara buka puasa bersama di Kantor Disnakertrans Jabar, Jalan Soekarno Hatta Bandung, Minggu (12/5-2019) malam.

Sedangkan action plan Kelima : membuat sistem informasi navigasi migran service center. Keenam: membuat konsep democration of labour yang sudah dicoba pada saat May Day 2019 dengan mengadakan May Day menjadi ajang kreativitas buruh tanpa mengurangi apa yang menjadi tuntutan buruh.

Menurut Ade, keenam action plan yang kita rancang dan mulai kita kerjakan ini sebagai jawaban atas rilis BPS terkait data pengangguran di Jawa Barat yang tertinggi seindonesia. “Kita optimis, melalui enam action plan ini dapat menekan dan menrunkan tingkat pengangguran di Jabar.

Sementara itu, terkait action plan pertama “percepatan reformasi pengupahan”, pihaknya telah membentuk satuan tugas (task force) yang terdiri dari para profesional dan lembaga yang kompeten.

"Task force ini supaya kita terdorong untuk meng-hire mindset kami. Kami tidak berbicara jabatan, ketokohan atau apa, tapi kita berbicara soal profesionalitas," paparnya.

Ade juga mengatakan, Disnakertrans Jabar akan merevitalisasi 5 unit pelaksana tugas dinas (UPTD) yang tersebar di wilayah Jawa Barat. Hal ini bertujuan, agar para pelaksana lapangan memiliki wawasan regional dan global dalam mengatasi hubungan industrial dan pengawasan.

Selain itu, kita juga akan merevitalisasi BLK yang ada di Disnakertrans Jabar, mulai dari sarana-prasarana, peralatan dan SDM. Hal ini penting agar ada kesepahaman antara disnakertrans Jabar denngan Kabu/kota terutama di bidang pelatihan, hubungan industrial, produktivitas, penempatan tenaga kerja, dan pengawasan.

Kita juga akan meningkatkan peran mobile training unit, agar calon tenaga kerja di desa tidak bermigran ke kota, salah satunya memkuat kebaradaan BUMDes, ujarnya.

Sedangkan, sistem informasi migran service center digunakan sebagai navigasi Disnakertrans untuk melacak trek para tenaga kerja Jawa Barat yang bekerja di luar negeri, sehingga ada back up data yang memudahkan kebijakan.

"Kami ingin calon tenaga kerja harus terekam, dari mulai pendaftaran, penempatan sampai dengan pulang lagi," ujarnya.

Kita berharap, mudah-mudahan lelalui enam action plan yang kita rancang dan sedang kita kerjakan ini secara berangsur-angsur angka pengangguran di Jawa Barat bisa ditekan dan menjadikan Jawa Barat sebagai provinsi paling tinggi produktivitasnya tandasnya. (sein).
×
Berita Terbaru Update