Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kembangkan Taman Kehati, Satgas Sektor 21 Gandeng BKIPM?

Senin, 07 September 2020 | 11:21 WIB Last Updated 2020-09-07T04:50:44Z
CIMAHI, Faktabandungraya.com,--- Satgas Sektor 21 menerima kunjungan silaturahmi dari Ketua BKIPM (Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu) Bandung, Dedy Arief di Posko Sektor 21 Satgas Citarum di Taman Kehati Cimenteng, Cipageran, Kota Cimahi, Minggu (6/9/2020).

Kedatangan Kepala BKIPM Bandung, kata Dansektor 21 Kol Inf Yusep Sudrajat, untuk koordinasi dan berdiskusi tentang bagaimana kedepannya mengembangkan Taman Kehati yang menjadi posko sekaligus pembibitan Sektor 21.

“Kita disini sedang menyiapkan kolam, mudah-mudahan kedepannya bisa menjadi contoh bagi masyarakat bagaimana cara budidaya ikan dengan baik dan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujar Dansektor 21 saat ditemui awak media usai menerima kunjungan.

Keberadaan Taman Kehati Cimahi ini, lanjut Kolonel Yusep, bukan hanya menghutankan, tetapi juga ingin memberikan nilai pendidikan atau edukasi lingkungan.

“Jadi, kita di Sektor 21 ini tidak hanya menghutankan, tetapi juga kegiatan-kegiatan lainnya terkait edukasi lingkungan juga pendidikan. Sehingga keberadaannya bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya di Kota Cimahi,” harapnya.

Sementara, Kepala BKIPM Bandung, Dedy Arief mengungkapkan apresiasi dan terimakasihnya atas silaturahmi yang terjalin dengan Sektor 21 Satgas Citarum.

“Saya berterimakasih kepada Dansektor 21, Pak Yusep, ini sebagai bentuk apresiasi kita berkolaborasi juga bersinergi dalam rangka membangun negeri,” ucapnya.

Jadi, kata Dedy, setelah berdiskusi, ternyata lahan (Taman Kehati) ini sangat potensial sekali apabila kita kembangkan menjadi tempat wisata edukasi juga konservasi yang nanti konsepnya kita susun bersama.

"Terutama kita sedang campaign ikan-ikan predator dan invasif yang dilarang masuk ke Indonesia. Itu ikannya nanti kita display disini. Termasuk ikan endemik yang ada di Jawa Barat,” terang Dedy Arief.

“Sehingga tempat ini bisa menjadi kunjungan yang multi locus, bukan saja jenis tanaman, tetapi juga ada ikannya. Dan ini potensial sekali,” imbuhnya.

Pihaknya berharap ke depan, kerjasama tidak hanya terbatas pada edukasi kepada masyarakat terkait pemahaman terhadap ikan, tetapi juga melibatkan komunitas dalam cara mengelola ikan yang bagus dan sehat yang disajikan di meja makan.

“Disini saya kira kita bisa knowledge sharing dengan seluruh jajaran tentang pemahaman dan penanganan ikan yang baik dan benar. Bahkan mungkin disini diadakan kegiatan cooking class bagi misalnya ibu-ibu Persit,” tandasnya. (Cuy)
×
Berita Terbaru Update