Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Optimalkan Fungsi Hutan, Perum Perhutani Divre Jabar-Banten Gandeng Gerakan Hejo?

Kamis, 01 Oktober 2020 | 23:07 WIB Last Updated 2020-10-01T16:08:24Z

BANDUNG, faktabandungraya.com,--- Divisi Regional (Divre) Jawa Barat-Banten Perum Perhutani gandeng Gerakan Hejo dalam mempercepat sejumlah program pemerintah Provinsi dengan Perhutani.

"Sebagai stimulans dan katalisator demi mempercepat sejumlah program pemerintah provinsi dengan Perhutani. Ini penting, karena unsur masyarakat hadir, ya dari Gerakan Hejo diantaranya," ujar Kepala Divisi Regional (Kadivre) Jabar-Banten Perum Perhutani, Dicky Yuana Rady saat menerima kunjungan pengurus Gerakan Hejo di Kantornya di Jalan Soekarno-Hatta, Bandung, Kamis (1/10/2020).

Kebetulan, kata Dicky, visi kita ini sama yakni menangani masalah lingkungan. Diantaranya dengan pendekatan budaya. Kalau tidak keliru di Jabar dan Banten, kedua masalah ini yang sudah mulai masuk ke fase krisis. Ini harus kita kembalikan, dengan sejumlah program yang lebih sinergis.

Ditambahkan Dicky, Perhutani Jawa Barat dan Banten, sekarang harus berorientasi kepada non-kayu. Yang kita dorong adalah kondisi ketahanan pangan, apalagi dalam suasana pandemi Covid-19 ini. Selanjutnya beralih ke pemberdayaan obyek wisata.

"Saya impikan kita harus berani head to head dengan Bali. Tinggal bagaimana daya dukungnya seperti infrastruktur, kesadaran masyarakat, pengembangan produk lokal," ungkapnya.

"Sayangnya, saat ini di generasi milenial kita kesadaran ini agak tertinggal. Lainnya, kita masih sering berwacana saja, kapan kerjanya? Makanya kita ketinggalan oleh Perhutani Jatim dan Jateng," akunya.

“Hutan itu saat ini tak sekedar penghasil kayu, melainkan bisa menjadi area untuk penyegaran diri, karena keindahan dan kesegaran suasananya. Apalagi, Jabar itu dekat dengan ibukota. Akses transportasinya, sangat mendukung ke banyak obyek wisata. Contoh, ke Kawah Putih (Bandung Selatan), ke Cibungur, dan ke Cikole (Lembang) sudah ada tol, tinggal kita kembangkan," paparnya.

Sementara, Eka Santosa selaku Ketua DPP Gerakan Hejo mengapresiasi wacana Perum Perhutani Jabar-Banten akan melakukan perubahan orientasi dalam menangani dan memelihara perhutanan.

”Ini mungkin paradigma baru perhutani Jabar Banten, perlu dilanjutkan. Ternyata, kini condong ke fungsi sosial, wisata, dan edukasi. Intinya, hutan itu tak semestinya hanya dieksplotasi seperti dulu dulu itu," ungkap Eka Santosa.

Merespon pemaparan yang disampaikan Kadivre Jabar-Banten Perum Perhutani. Eka Santosa menyebut bahwa hal terpenting itu muncul kesepakatan bagaimana menjadikan kembali Jawa Barat sebagai lumbung ketahanan nasional. Wajah baru Perhutani yang punya orientasi baru, jauh lebih berwawasan lingkungan, kami apresiasi.

Gerakan Hejo, kata Eka, hadir untuk memfasilitasi atau sebagai mitra, maupun menjembatani sejumlah program antara Perhutani dengan masyarakat.

"Sekaligus mendorong Perhutani sebagai penanggungjawab regulasi kehutanan, ia (Perhutani) harus berperan sebagai owner yang punya posisi tawar yang kuat, utamanya dalam penyelamatan lingkungan,” saran Eka.

Dirinya juga menyampaikan bahwa beberapa Kepala Daerah di Jawa Barat mendukung Gerakan Hejo berkolaborasi dengan Perhutani.

"Malah banyak pimpinan daerah inginkan Gerakan Hejo bersama Perhutani segera mempraktikkan langsung pola kerjasama di lapangan," tuturnya.

Bahkan, lanjut Eka, dorongan itu muncul dari beberapa pemegang kebijakan di Priangan Timur dan Jabar Selatan, yang memiliki potensi luas dan besar, dalam hal pengembangan berbasis ketahanan pangan.

“Kenapa Jabar masih harus impor jagung sebagai bahan utama pakan, padahal potensi untuk memenuhi bahkan ekspor masih sangat memungkinkan. Apa yang salah dengan Jabar?," tanya nya sambil mengakhiri. (Cuy)
×
Berita Terbaru Update