BANDUNG, Faktabandungraya.com,--Tim
Monitoring Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Provinsi Jawa Barat menilai
pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), di Kota Bandung sudah
berjalan baik.Tim Monitoring PHBS Jabar mendatangi dan menilai pelaksanaan PTM Terbatas kota Bandung
( foto:hmsbdg)
Semua tahapan dari mulai
persiapan sampai evaluasi dilaksanakan sesuai SKB 4 Menteri, bahkan di Kota
Bandung terdapat format evaluasi harian. Sebuah hal yang belum dilakukan daerah
lain.
"Itu sangat bagus, nanti
kita juga ingin angkat itu menjadi benchmark untuk Kabupaten/Kota lainnya,
untuk membuat evaluasi harian yang seperti itu," ujar Perwakilan Tim
Monitoring, Jatti Indriati di Ruang Tengah Balai Kota Bandung, Selasa 26
Oktober 2021.
Tim monitoring mengunjungi Kota
Bandung untuk mengevaluasi pelaksanaan PTMT dan vaksinasi tenaga pendidik,
tenaga kependidikan, dan pelajar.
"Kalau Kota Bandung saya
rasa tidak perlu khawatir, apalagi capaian vaksin sudah nomor satu (di Jawa
Barat), kemudian PTMT dilaksanakan sangat baik, rapi, sehingga menjadi rujukan
dalam pelaksanaan vaksin dan PTMT," kata Jatti.
Jatti menyampaikan, kunjungannya
dalam rangka melihat fenomena PTMT di Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Pasalnya
banyak pertanyaan dan evaluasi yang harus dilakukan terkait pelaksanaan PTMT
tersebut.
"Kita roadshow ke
Kabupaten/Kota untuk memonitor pelaksanaan PTMT di masing-masing Kabupaten/Kota.
Nanti kita juga akan memberikan hasil evaluasi kepada Kabupaten/Kota yang
bersangkutan," tuturnya.
Selain itu, Tim Monitoring juga
mengingatkan peran UKS yang dalam masa pandemi Covid-19 ini sebagai bagian dari
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.
"Kalau kemarin memang peran
UKS itu banyak di PHBS. Sekarang selain PHBS secara reguler, juga menjadi
bagian Tim Satgas yang ada di satuan pendidikan sebagai tim kesehatan keamanan.
Jadi yang membuat SOP tentang tata cara PTMT," jelas Jatti.
Sementara itu Asisten
Pemerintahan dan Kesra, Asep Saeful Gufron mengaku banyak memperoleh masukan
positif untuk penguatan PTMT.
"Kota Bandung mengedepankan
prinsip kehati-hatian. Termasuk bagaimana kita memetakan vaksinasi bagi tenaga
pengajar dan kepada anak anak didiknya. Itua terus kita lakukan," katanya.
Menurutnya, sampai saat ini,
vaksinasi di Kota Bandung telah mencapai 92 persen untuk dosis satu. Dengan
semakin besarnya vaksinasi maka akan terbentuk herd immunity. Sehingga kegiatan
PTMT tidak terhalangi.
Terkait peran UKS, Asep menyebut,
perannya sangat dominan. Karena UKS ikut andil dalam menyiapkan pelaksanaan
PTMT. Sebelum layak menggelar PTMT, semua menjadi tanggung jawab sekolah.
"Tidak hanya Satgas Covid-19
tingkat Kota Bandung dan tingkat Kecamatan, di sini peran UKS bisa mengedukasi
penyelenggaraan PTMT di masing-masing Sekolah," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua
Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK), Siti Muntamah
mengaku terus mengedukasi terkait PHBS di Sekolah.
"Alhamdulillah sampai hari
ini, walaupun tidak semua melaksanakan PTM, kita tetap mengedukasi PHBS. Baik
itu di PKK, Puspaga, YKI dengan pesertanya sampai ribuan, kerjasama dengan
Pandawa (Parenting Digital Kanggo Warga)," katanya.
Siti pun memastikan, PHBS ini
secara konsep diterima oleh anak-anak, sehingga mereka tidak 'gagap' lagi.
Artinya adaptasi kebiasaan baru bisa cepat terinternalisasi pada anak-anak dan
siap untuk PTMT.
Sedangkan terkait peran UKS, Siti
terus menggencarkan edukasi. Mulai dari konsumsi, HIV/AIDS dengan KPA, hingga
deteksi dini kanker payudara untuk siswi SMP.
"Untuk memastikan program
Rembulan (Remaja Bandung Unggul Tanpa Anemia), juga tetap dilakukan kerjasama
dengan Dinas Kesehatan dengan pemberian pil penambah darah," katanya.
Pihaknya juga sempat menggelar
Webinar terkait kesehatan mental anak remaja bersama Forum Komunikasi anak dan
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A).
"Kemudian ada Remaja GenRe
dengan kesehatan reproduksi. Karena ada anak yang belum mengerti ketika diajak
berhubungan intim," ucapnya.
"Untuk PKK sendiri karena
berkaitan dengan pola asuh anak dan remaja itu juga juara tingkat Jabar. Saya
pikir informasi yang tadi disampaikan sebagai tambahan dan penguatan kegiatan
keterkaitan dengan keluarga berfungsi sebagai perlindungan yang pertama dan
utama," imbuh Siti.(agg/sein).