inilah kondisi salah satu ruas jalan di kota Bandung |
Kenyamanan dan keselamatan
pengendaran saat melintas di jalan raya harusnya menjadi perhatian pemerintah,
karena masyarakat telah membayar pajak kendaraan untuk pembangunan dan
pemeliharaan jalan agar dalam kondisi mantap.
Selain itu, masyarakat juga tidak paham,
mana jalan Nasional, Jalan Provinsi dan mana jalan Kota, yang masyarakat
inginkan setiap jalan raya yang rusak itu tanggungjawab pemerintah, dalam hal
ini pemerintah kota Bandung yag dituntut taggungjawabnya.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik
(BPS), panjang jalan di Kota Bandung mencapai 1.129,70 kilometer, terbagi dalam
tiga kategori yaitu Jalan Negara sepanjang 43,63 kilometer, Jalan Provinsi
sepanjang 38,45 kilometer dan Jalan Kota sepanjang 1.047,62 kilometer.
Untuk jalan kota dari 1.047,62 kilometer banyak ditemukan
di beberapa ruas jalan dalam kondisi rusak, baik rusak ringan maupun rusak sedang.
Kondisi sedang ini mengandung arti
terdapat permukaan jalan yang berlobang
dan bergelombang, hal ini terdapat di jalan sepanjang Jalan Cihampelas hingga
Jalan RE Martadinata (Jl Riau) dan Jalan BKR.
Kondisi jalan yang rusak dan hanya
ditambal asal-asalan mengakibatkan kondisinya tidak rata sesuai aslinya
akibatnya jalan pun bergelombang. Begitu pun di sepanjang Jalan BKR, betonan
yang menghampar sepanjang jalan tersebut terlihat mulai rusak akibat kerap
digenangi air.
Di musim penghujan saat ini,
tentunya kondisi jalan berlobang dan bergelombang tentunya dapat membahayakan
bagi pengendara kendaraan bermotor maupun para pejakan kaki. Kecelakaan dapat
terjadi kapan saja akibat dari kondisi jalan yang rusak tersebut.
“Sensasinya sama seperti kita sedang naik
perahu, saya mengendarai sepeda motor di beberapa ruas jalan di Kota Bandung.
Kan jalanya rata-rata bergelombang,”seloroh salah seorang warga sebut saja
Deded yang keseharianya sebagai motoris dalam melaksanakan aktifitasnya, Kamis
(27/10/2022).
Ia menyebut, perbaikan jalan yang
dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung seperti setengah-setengah. Kalaupun
ada perbaikan sifatnya hanya tambal sulam di jalan-jalan yang bolong.
“Ya kalau saya lihat sih perbaikan hanya sekedar menambal saja. Akibatnya kondisi jalan bukanya lebih bagus tapi malah bergelombang,”ujarnya.
Justru kondisi jelan bergelombang
itu baginya menjadi sensasi tersendiri, karena tanpa olahraga pun seluruh
badanya bergetar alias tergerak saat sepeda motornya melewati ruas jalan
bergelombang tersebut.inilah kondisi salah satu ruas jalan di kota Bandung
“Asyik lho...tanpa harus olahraga
badan gita jadi bergetar. Belum lagi kalau kita kurang waspada bisa menghantam
lobang jalan. Kan itu menjadi sensasi tersendiri,”kelakarnya.
Lain halnya diungkapkan Reno, ia
justru merasa heran dengan langkah yang dilakukan dinas terkait yang justru
lebih mendahulukan perbaikan pembatas jalan dan trotoar. Padahal menurutnya
kondisi jalan bergelombang dan berlubang di Kota Bandung ini sudah terjadi
sejak lama.
“Menurut saya justru harusnya
kondisi jalan yang harus segera diperbaiki karena bisa membahayakan pengguna
jalan. Kalau trotoar dan pembatas jalan kan bisa dilaksanakan
setelahnya,”ucapnya.
Untuk itu ia berharap agar Pemkot Bandung melalui dinas terkait serta dorongan dari DPRD Kota Bandung untuk segera melakukan perbaikan kondisi jalan.
“Kondisi jalan di Kota Bandung sudah
banyak yang kondisinya kurang layak, dan itu bisa membahayakan pengguna jalan.
Kalau bisa harus menjadi atensi khusus pemerintah dan DPRD Kota
Bandung,”pungkasnya.(tim).