Ketua Fraksi Gerindra-Persatuan H.Ricky Kurniawan,LC (foto:ist) |
Namun demikian Pemprov Jawa Barat
mengklaim angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jabar turun sepanjang
2022 yaitu mencapai 1,51 persen dibandingkan tahun 2021 (9,82 persen).
Menurut Ketua Fraksi Gerindra-Persatuan
DPRD Jabar, H.Ricky Kurniawan, walaupun TPT menurun sebesar 1,51 persen, tetapi
sisa TPT : 8,31 persen tersebut,
merupakan angka terburuk dari seluruh Indonesia dari 34 Provinsi, kita juara paling rendah.
Angka TPT sebesar 8,31 persen artinya pengangguran terbesar
secara presentase dan secara jumlah otomatis ada di Jawa Barat, padahal investasi PMA (Penanaman Modal Asing)
secara nasional sebesar 826 Triliun, dan
ke Jabar hampir 175 triliun.
Jadi besar Investasi yang masuk ke
Jabar, ternyata tidak mereduksi tingkat pengangguran terbuka , Jabar masih juara terburuk dari sector pengangguran
terbuka se Indonesia, ujar Politisi Gerindra Jabar ini saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (27/5/2023).
Lebih lanjut, Ricky Kurniawan yang
juga anggota Komisi III DPRD Jabar ini mengatakan, besarnya investasi belum
mampu menurunkan angka TPT (8,31 persen),
sehingga sangat berdampak terhadap angka kemiskinan di Jabar.
Berdasarkan hasil kajian yang direkomendasi
Pansus LKPJ, ternyata Kemiskinan di Jabar presentasenya masih 7,9 kalau angka
BPS pastinya 8,6 itu artinya masih ada sekitar
4 jutaan orang di Jawa Barat yang tergolong miskin.!
Padahal sejatinya pembangunan yang
dilakukan oleh siapapun dia, ditingkat manapun dia sejatinya untuk memberi kesejahteraan masyarakat. Meningkatnya kesejahteraan sangat berdampak
positif menurunkan Angka TPT dan mengikis angka kemiskinan., tandasnya. (AdiP/sein).