![]() |
Wakil Ketua I DPRD Kota Bandung, Toni Wijaya, S.E., S.H., menghadiri upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2025, yang digelar di Lapangan Rindam III/Siliwangi, (Foto: Humpro). |
Upacara ini merupakan momen penting
untuk memperingati jasa Ki Hajar Dewantara sebagai Bapak Pendidikan Nasional
serta menguatkan kembali komitmen bersama dalam memajukan dunia pendidikan di
Indonesia, khususnya di Kota Bandung.
Upacara dihadiri oleh jajaran
Forkopimda, pejabat pemerintahan, perwakilan TNI/Polri, tenaga pendidik, serta
pelajar dari berbagai sekolah di Kota Bandung. Bertindak sebagai inspektur
upacara yaitu Gubernur Jawa Barat H. Dedi Mulyadi, S.H.,M.M, yang menyampaikan
amanat pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam peningkatan mutu pendidikan.
Dalam kesempatan tersebut, Toni Wijaya
menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, lembaga
pendidikan, dan masyarakat dalam menciptakan sistem pendidikan yang inklusif,
adaptif, dan berdaya saing tinggi.
"Hari Pendidikan Nasional bukan
sekadar seremoni, tetapi momentum untuk merefleksikan kembali sejauh mana
komitmen kita terhadap kemajuan pendidikan, terutama dalam menghadapi tantangan
zaman yang terus berubah," ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa DPRD Kota
Bandung akan terus mendukung program-program strategis di bidang pendidikan,
termasuk peningkatan kualitas guru, infrastruktur sekolah, serta perluasan
akses pendidikan yang merata dan adil bagi seluruh warga Kota Bandung.
Toni juga menyampaikan harapannya agar
semangat peringatan Hardiknas ini tidak hanya menjadi perayaan simbolik, tetapi
juga dapat memotivasi seluruh elemen masyarakat untuk terlibat aktif dalam
membangun pendidikan yang adil, merata, dan relevan dengan kebutuhan masa
depan.
"Kami berharap seluruh pihak,
baik pemerintah, sekolah, keluarga, dan masyarakat luas, terus memperkuat
sinergi demi mencetak generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan siap
bersaing di tingkat global," ujarnya.
Seusai upacara, Wakil Ketua I DPRD
Kota Bandung Toni Wijaya bersama jajaran turut meninjau langsung program Barak
Militer yang dijalankan di lingkungan Rindam III/Siliwangi. Program ini
merupakan salah satu upaya pembinaan karakter dan pemulihan jati diri bagi para
remaja bermasalah di Kota Bandung. Melalui pendekatan disiplin, pembinaan
mental, dan pelatihan fisik, program ini diharapkan mampu mengembalikan
semangat kebangsaan serta nilai-nilai positif dalam diri generasi muda.
"Program Barak Militer ini
merupakan langkah konkret dalam memberikan kesempatan kedua bagi remaja yang
sempat tersesat jalan. Kami mendukung penuh inisiatif ini karena berkontribusi
langsung pada pembentukan karakter dan masa depan mereka," kata Toni. (Nuzon/red).