OPINI Oleh: Nazwar, S. Fil. I., M. Phil
![]() |
Nazwar, S. Fil. I., M. Phil (foto:ist) |
Islam sebagai agama
sempurna yang mengandung arti memiliki kelengkapan serta penjelasan secara
sahih termasuk terhadap agama sebelumnya, Yahudi dan Nasrani, adalah agama yang
adil termasuk dalam menyikapi kebenaran yang terdapat bersamaan dengan
keberadaan mereka. Berikut terdapat tiga poin yang berhasil dirangkum penulis.
1. Eksistensi mereka
dijamin hingga Hari Kimat
Eksistensi ahli kitab baik
Yahudi maupun Nasrani, keduanya terjamin hingga menjelang Hari Kiamat. Tidak
peduli kemuliaan banyak dianugerahkan kepada Umat Islam, namun terhadap Yahudi
dan Nasrani dijamin keberadaannya hingga kedua agama tersebut menemukan muara
dari ajaran-ajaran dan jawaban serta penjelasan terhadap berbagai perbedaan
yang terdapat perselihan antara pengikut-pengikutnya secara sempurna.
Sekali lagi, terlepas dari
sorotan negatif terhadap berbagai perilaku beberapa kalangan dari Ahli Kitab
namun mereka eksis hingga akhir zaman adalah benar adanya. Sekilas, dikisahkan
bahwa kelak pengikut nabi Isa akan dijelaskan tentang kekeliruan mereka dalam
menyikapi kenabian beliau. Bahkan, terdapat misi yang dibawa Nabi Isa selain
akan membinasakan babi, adalah memusnahkan salib yang tidak lain adalah
simbolisasi ketuhanan umat Nasrani (Kristen/Katolik).
2. Pernikahan
Sadarkah anda, bahwa
pernikahan di kalangan agama lain seperti Katolik adalah diakui keabsahannya
dalam agama Islam. Meski secara keilmuan dihukumi sesat bahkan kafir,
pernikahan yang diselenggarakan dalam agama tersebut adalah diakui. Unik
memang, pada satu logika menyalahkan namun pada saat yang sama terdapat ajaran
di dalamnya justru logika tunduk sepenuhnya, seperti terhadap penyelenggaraan
pernikahannya agama lain.
3. Kemiripan doktrin dan
Silsilah Keilmuan
Doktrin sendiri sebenarnya
lahir dari tradisi agama bukan Islam. Lingkungan terpelajar Katolik seingkali
mengartikannya sebagai suatu ajaran berupa pemamahan terhadap Kitab Suci
(Bibel) serta membedakannya dari dogma yang lebih kepada keputusan berdasar
seperti iman. Bagian terakhir ini dalam tradisi Islam dikenal dengan (ilmu)
aqidah.
Sejarah menunjukkan usia
lahir agama Yahudi dan Kristen yang digawangi oleh para Ahli Kitab bersama di
dalamnya adalah lebih tua dari Islam. Tidak sekedar ajaran, lantaran juga
membawa syariat atau aturan-aturan relatif baru, maka sikap terhadap agama yang
merupakan "adik kandung" tersebut, walhasil beragam.
Meski demikian, dapat
ditemukan beberapa ajaran yang berdekatan istilah bahkan beberapa di antaranya
percis sama. Kafir, Bid'ah dan Sesat adalah di antara ajaran khas agama-agama
yang ketiganya selain dalam Islam juga terdapat dalam ajaran agama sebelumnya
seperti Kristen.
Selain itu, tradisi
keilmuan yang diakui kesahihannya juga berlaku khususnya dalam agama Katolik.
Jika kategori tradisi keilmuan dalam Islam bersifat lebih natural, dalam
Katolik mengalami banyak penyesuaian seperti pengakuan lembaga Gereja yang
terpusat di Roma sebagai sumber yang dapat diterima dalam mengajarkan agama.
Nazwar, S. Fil. I., M. Phil (Penulis Lepas Lintas Jogja - Sumatera).