![]() |
Wali kota Bandung M. Farhan meninjau Teras Cihampelas |
Farhan menyebut, pembenahan kawasan
ini bukan sekadar pekerjaan fisik, tetapi bentuk amanat yang harus dijaga
dengan sungguh-sungguh.
“Ini bukan cuma proyek renovasi biasa.
Teras Cihampelas adalah amanat yang harus dijaga. Kami ingin mengembalikannya
ke fitrahnya: ruang publik yang nyaman, aman, dan benar-benar bisa dinikmati
warga,” ujar Farhan.
Saat ini, proses renovasi sudah
memasuki tahap teknis. Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) telah
menunjuk perusahaan pelaksana.
Selama perbaikan, kawasan akan ditutup
selama 24 jam dan dijaga oleh Satpol PP. Aktivitas para pelaku usaha yang biasa
berjualan di sana akan dipindahkan sementara ke lokasi lain yang saat ini masih
dalam pencarian.
Salah satu perubahan mencolok dalam
renovasi ini adalah perubahan arah tulisan Teras Cihampelas yang selama ini
menghadap selatan, akan diputar menghadap utara.
Hal ini dilakukan untuk mengembalikan
arah pandang tulisan agar selaras dengan alur pergerakan pejalan kaki di
kawasan tersebut.
Selain aspek visual, Pemkot Bandung
juga mengukur ulang kekuatan konstruksi skywalk. Hal ini penting untuk
memastikan kapasitas maksimum dan aspek keamanan bagi para pengunjung.
“Hal yang paling penting bukan cuma
bagian atasnya. Bagian bawah juga harus dibenahi. Banyak tiang yang merusak
saluran air dan menyebabkan air hujan tidak masuk ke gorong-gorong. Malah ada
yang masuk ke permukiman warga,” jelas Farhan.
Di sisi lain, Pemkot Bandung berencana
membangun sistem gorong-gorong baru di sepanjang kawasan Cihampelas.
Pembangunannya diprediksi membutuhkan anggaran besar dan waktu bertahap.
Farhan memperkirakan total waktu
penyelesaian bisa memakan waktu hingga dua tahun. Tentu, ini menjadi pekerjaan
rumah bagi Pemkot Bandung.
![]() |
TSenam di teras Cihampelas |
Dalam sesi wawancara terpisah, Farhan
juga menyatakan telah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi
terkait Teras Cihampelas.
“Pak Gubernur hanya minta dua hal:
Pemkot bisa menjaga kawasan ini dengan baik, dan konsisten menjaga kawasan ini.
Nanti, kami harus bisa serahkan Teras Cihampelas di akhir masa jabatan kami
dalam keadaan yang lebih baik dari sekarang,” ujarnya.
Terkait kemungkinan pembongkaran
permanen, Farhan menyebut hal itu masih sangat bergantung pada hasil kajian
hukum dan lingkungan.
Jika terbukti keberadaan Teras
Cihampelas lebih banyak mudaratnya dibanding manfaat, maka opsi pembongkaran
bisa saja dibuka. Namun sejauh ini, belum ada kajian mendalam yang mengarah ke
sana.
“Fokus kita sekarang adalah
pembenahan, bukan pembongkaran,” tutur Farhan. (ray)