Dalam
sambutannya, Edwin Senjaya menilai kegiatan tersebut merupakan bagian dari
upaya kolektif untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan
berkelanjutan.
Ia
mengatakan, kegiatan World Cleanup Day yang dilaksanakan serentak di 190 negara
tersebut bertujuan untuk menggerakkan kesadaran masyarakat dunia terhadap
pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dari limbah dan sampah sebagai bentuk
tanggung jawab bersama untuk melestarikan lingkungan dunia.
“Kita
berharap semangat ini terus terjaga. Mari bersama-sama membangun bangsa dan
negara dengan menghadapi dan menyelesaikan berbagai persoalan lingkungan yang
ada di kota Bandung," katanya.
Menurut
Edwin, gerakan tersebut juga sejalan dengan agenda pembangunan berkelanjutan
atau Sustainable Development Goals (SDGs), yang menekankan pentingnya
pelestarian lingkungan hidup.
"Kita
tahu bahwa kita tidak pernah lepas dari persoalan sampah, limbah dan banjir.
Oleh karena itu, kolaborasi dan sinergi antara warga dan pemerintah sangat
penting untuk mengatasi masalah lingkungan secara berkelanjutan," katanya.
Lebih
jauh, tidak hanya menjadi aktivitas fisik, kegiatan bersih-bersih ini juga
merefleksikan nilai-nilai spiritual yang diajarkan oleh agama dan kearifan
lokal. Selain itu, disampaikan pesan yang sarat makna tentang pentingnya
menjaga keharmonisan dan kebersamaan di tengah masyarakat.
"Yang
jauh kita dekatkan, yang dekat kita kuatkan, yang sudah kuat kita eratkan, yang
sudah erat kita saling mengharumkan, silih asah, silih asih, silih asuh. Panceg
dina galur, akur jeung dulur, babarengan ngajaga lembur. Kita saling mendukung,
demi kebahagiaan bersama dan kelestarian bumi kita tercinta," ujarnya.
Seusai
apel dilakukan penyerahan alat bantuan kebersihan serta pengecatan trotoar di
kawasan Senbik. Pengecatan trotoar akan dilaksanakan di empat kelurahan di
Kecamatan Buahbatu. (Rio/red).