Rapat dipimpin oleh Siti
Marfuah , SS, S.Pd, M.Pd., selaku Wakil Ketua Komisi II dan dihadiri oleh
Sekretaris Komisi II Asep Sudrajat, S.A.P., serta anggota Komisi II lainnya,
yaitu Asep Robin, S.H., M.H., Sendi Lukmanulhakim, Sherly Theresia, A.Md Keb.,
S.ST., M.A.R.S., M.M., dan Indri Rindani. Rapat juga turut dihadiri perwakilan
dari Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM), Dinas Perdagangan dan
Industri (Disdagin), serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar).
Siti Marfuah menekankan
pentingnya sinergi antara ketiga dinas untuk mengoptimalkan dukungan terhadap
pelaku usaha kecil di Kota Bandung. "Penting untuk kita pahami, agar
adanya keadilan dan pemerataan, ketiga dinas ini harus bersinergi satu sama
lain agar bisa optimal dalam mendukung pelaku usaha kecil maupun menengah di
Kota Bandung," ujarnya.
Sementara itu,
Sekretaris Komisi II Asep Sudrajat menyoroti belum optimalnya penyerapan
lulusan dari berbagai pelatihan yang merupakan hasil aspirasi reses.
"Saya melihat
banyak pelatihan atau workshop hasil reses seperti pelatihan katering, barista,
tata rias, dan sebagainya itu tidak terserap secara sepenuhnya. Saya meminta
dinas dapat bersama-sama membantu dan memfasilitasi mereka," tutur Asep.
Selain itu, Komisi II
juga menyoroti kualitas penyerapan anggaran yang tidak hanya sebatas euforia
seremonial saja. Kemudian Komisi II menegaskan bahwa setiap program yang
dijalankan harus benar-benar bisa memberikan dampak positif bagi seluruh
masyarakat.
Pada penutup rapat,
Komisi II memberikan apresiasi terhadap program-program unggulan dari setiap
dinas. Namun, mereka juga mengingatkan untuk terus berkreasi dan berinovasi
sehingga diharapkan dapat meningkatkan ekonomi kerakyatan, serta membantu
menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran demi terciptanya kesejahteraan
bagi seluruh masyarakat Kota Bandung. (Nuzon/red).
