![]() |
Sekretaris Komisi I DPRD Jabar. H. Memo Hermawan (foto:ist) |
Sekretaris Komisi I DPRD Jabar, H.
Memo Hermawan, menyambut baik upaya tersebut dan mengapresiasi langkah-langkah
konkret yang telah dilakukan Pemprov melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa (DPMDesa). Ia menilai, percepatan peningkatan status desa merupakan bagian
penting dari visi besar pembangunan Jawa Barat yang inklusif.
“Kita apresiasi berbagai program
inovatif yang dijalankan Pemprov Jabar dalam mendorong kesejahteraan masyarakat
desa. Menghapus strata Desa Berkembang adalah langkah maju yang patut
didukung,” ujar Memo saat ditemui di Gedung DPRD Jabar, belum lama ini.
Menurut Memo, upaya menaikkan
status desa tidak hanya sekadar administratif, tetapi menyangkut kualitas hidup
masyarakat secara langsung. Program seperti pelatihan aparatur desa, penguatan
peran BUMDes, pemberdayaan pemuda desa, hingga inovasi pembangunan berbasis
potensi lokal dinilai sangat efektif dalam mendorong percepatan pembangunan
desa.
Visi
“Lembur Diurus”, Pembangunan Harus Menyentuh Hingga Akar Rumput
Peningkatan status desa menjadi
bagian dari implementasi visi Gubernur Jawa Barat, yaitu “Lembur Diurus, Kota
Ditata”, yang menekankan pentingnya pemerataan pembangunan hingga ke pelosok
desa. Ini mencakup pembangunan infrastruktur, perbaikan rumah tidak layak huni
(Rutilahu), pelayanan pendidikan dan kesehatan, serta pemerataan akses listrik.
“Komisi I mendukung penuh seluruh
program yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Kami
percaya pembangunan yang merata adalah kunci menciptakan Jawa Barat yang
istimewa,” ujar politisi senior PDI Perjuangan itu.
Indeks
Desa Membangun (IDM) Meningkat Signifikan
Memo juga mencatat adanya
peningkatan signifikan dalam Indeks Desa Membangun (IDM) Jawa Barat dalam
beberapa tahun terakhir. Pada 2018, nilai IDM Jabar berada di angka 0,6439.
Namun, hingga tahun 2024, angka tersebut melonjak menjadi 0,8013. DPRD Jabar
menargetkan IDM bisa menembus angka 0,9000 pada akhir tahun 2025.
“Ini menunjukkan bahwa pembangunan
desa di Jabar sudah bergerak ke arah yang benar. Perlu kita dorong terus agar
seluruh desa bisa mencapai kategori Maju bahkan Mandiri,” tambahnya.
Data dari DPMDesa juga menyebutkan
bahwa sejak tahun 2022, tidak ada lagi desa berstatus Tertinggal maupun Sangat
Tertinggal di Jawa Barat. Target berikutnya adalah menghapus seluruh Desa
Berkembang, sehingga tidak ada lagi ketimpangan pembangunan antarwilayah di
tingkat desa.
Kenaikan IDM ini merupakan hasil
dari pembangunan desa yang menyentuh tiga dimensi utama, yaitu sosial,
lingkungan, dan ekonomi. Pemerintah daerah, melalui OPD terkait, terus diminta
untuk menciptakan program-program terintegrasi yang mampu menjawab tantangan di
masing-masing dimensi tersebut.
Dengan penghapusan status Desa
Berkembang dan mendorong seluruh desa menuju status Maju dan Mandiri,
diharapkan pembangunan di Jawa Barat bisa lebih berkelanjutan, merata, dan
membawa dampak langsung bagi masyarakat di akar rumput. (sein).