![]() |
| Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi (foto:dok.ist). |
Sebagaimana diketahui,
Pemkot Bandung terdampak pemangkasan dana tranfer ke daerah (TKD) Rp 658,49
miliar. Alhasil, efisiensi pun wajib dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
anggaran.
Rencananya, Pemkot
Bandung akan mengefisiensi belanja daerah hingga Rp 342,24 miliar. Lalu,
selisih anggaran sisanya akan ditutup oleh selisih sisa anggaran (silpa)
senilai Rp 316,24 miliar.
Karena kondisi tersebut,
Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi yang akrab disapa Kang Asmul turut
memberikan catatan. Ia meminta Pemkot Bandung agar lebih kreatif mencari sumber
dana lain untuk menutupi potensi defisit anggaran tersebut.
"Secara umum,
karena ini kan ada pengurangan (anggaran), tentu saja harus makin kreatif Kota
Bandung mencari sumber dana," kata Asep Mulyadi.
Politikus PKS ini mengatakan,
salah satu solusinya, Pemkot Bandung perlu mencari peluang ke pemerintah pusat.
Anggaran infrastruktur perlu dioptimalkan agar potensi defisit itu nantinya
bisa tertutupi untuk tahun depan.
"Bahkan mungkin
harus sering-sering ke pusat. Kira-kira apa nih program kota yang mungkin
dibiayai oleh pusat dengan mengajukan proposal dan logika yang bisa dimengerti
oleh pusat," pungkasnya. (*/red).
