Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Kadisdik Kota Bandung Tinjau Bangunan Ambruk di SMP Pasundan 1 dan 2, Korban Jalani Rawat Jalan

Senin, 03 November 2025 | 18:20 WIB Last Updated 2025-11-05T01:35:30Z
Klik
Kadisdik Kota Bandung, Asep Saeful Gufron, meninjau SMP Pasundan 1 dan 2 yang ambruk , dan Siswa Korban



BANDUNG, Faktabandungraya,  — Peristiwa ambruknya salah satu bangunan di kompleks SMP Pasundan 1 dan 2 Bandung pada Senin (3/11/2025) siang mengundang perhatian serius Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung. Kepala Dinas Pendidikan, Asep Saeful Gufron, langsung meninjau lokasi kejadian bersama Kepala Bidang Pendidikan Menengah dan Pertama (PPSMP) Yanuar Teguh Epsa serta sejumlah pejabat Disdik lainnya.

“Kami turut prihatin atas kejadian ini. Ini menjadi perhatian serius bagi kami agar evaluasi kelayakan bangunan sekolah, baik negeri maupun swasta, dapat lebih dioptimalkan supaya tidak lagi terjadi hal-hal yang membahayakan,” ujar Asep di lokasi kejadian, seperti dikutip dari Humas Kota Bandung.

Kronologi Kejadian dan Kondisi Korban

Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Saat kejadian, kegiatan belajar mengajar tengah berlangsung di ruang laboratorium komputer, sehingga ruang kelas yang ambruk tidak sedang digunakan. Namun, beberapa siswa yang berada di sekitar lokasi terkena material reruntuhan.

“Ruang kelas memang sedang tidak digunakan, karena sedang pergantian jam pelajaran. Namun ada beberapa siswa yang kebetulan berada di sekitar bangunan saat insiden terjadi,” jelas Asep.

Para korban segera dilarikan ke RSUD Bandung Kiwari untuk mendapat perawatan. Dari tujuh siswa yang sempat dibawa ke rumah sakit, lima orang telah dipulangkan karena hanya mengalami luka ringan, sementara satu siswa mengalami patah tulang dan satu lainnya masih menunggu hasil rontgen.

“Pihak sekolah telah menyatakan akan bertanggung jawab penuh terhadap biaya pengobatan para korban,” tegas Asep.

Sekolah Diminta Kosongkan Bangunan

Asep juga langsung menginstruksikan agar seluruh kegiatan belajar di bangunan yang terdampak segera dihentikan. Ia meminta pihak sekolah dan yayasan untuk mengosongkan seluruh area bangunan hingga hasil analisis kelayakan dari tim teknis keluar.

“Bangunan harus dikosongkan sementara. Keselamatan siswa dan guru menjadi prioritas utama,” ujarnya.

Ia pun mengingatkan seluruh kepala sekolah di Kota Bandung untuk rutin memeriksa kondisi fisik bangunan sekolah masing-masing, apalagi di tengah cuaca ekstrem yang kerap disertai hujan deras dan angin kencang.

“Kalau ada tanda-tanda kerusakan atau bagian bangunan yang tampak membahayakan, segera laporkan dan ambil langkah antisipasi,” tambahnya.

Pembelajaran Sementara Dialihkan

Siswa SMP Pasundan korban sekolah ambruk


Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Pasundan 1 dan 2, Sukmana, menjelaskan bahwa pihak sekolah segera menyesuaikan kegiatan belajar agar tetap berjalan aman.


“Bangunan yang terdampak tidak akan kami gunakan dulu. Untuk sementara, siswa kelas 7 akan kami rolling dan dialihkan ke sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau kegiatan BDS,” ujarnya.

Menurut Sukmana, bagian bawah gedung sebenarnya tidak rusak. Namun karena proses pembangunan dan perbaikan sedang berlangsung di lantai atas, pihak sekolah memutuskan untuk mengosongkan seluruh area tersebut sebagai langkah antisipasi.

“Mulai besok area itu tidak akan digunakan sama sekali. Kami ingin memastikan tidak ada risiko bagi siswa dan guru,” katanya.

Menunggu Evaluasi dan Bantuan Rehabilitasi

Pihak sekolah, lanjut Sukmana, sudah berkoordinasi dengan Disdik Kota Bandung terkait langkah penanganan selanjutnya. Ia juga menyampaikan bahwa bangunan sekolah tersebut telah diusulkan untuk mendapat bantuan rehabilitasi cepat pada tahun 2026.

“Untuk tahun ini bantuan rehab baru turun untuk 2025. Namun karena kejadian ini, kami berharap bisa mendapatkan prioritas percepatan perbaikan,” jelasnya.

Ia menambahkan, kondisi siswa yang menjadi korban kini berangsur membaik. “Alhamdulillah, semua korban sudah bisa pulang dan menjalani rawat jalan sesuai permintaan orang tua. Tidak ada yang dalam kondisi mengkhawatirkan,” tuturnya.

Langkah Antisipatif Disdik

Menutup kunjungannya, Kadisdik Kota Bandung menegaskan kembali pentingnya pengawasan berkala terhadap kondisi fisik sekolah. Ia juga mengingatkan bahwa keselamatan peserta didik adalah tanggung jawab bersama, baik pemerintah maupun yayasan pengelola sekolah.

“Bangunan sekolah bukan sekadar tempat belajar, tapi ruang yang harus aman bagi seluruh anak didik kita. Kita tidak boleh lengah,” kata Asep.

Dengan koordinasi antara Disdik, pihak sekolah, dan yayasan, diharapkan kegiatan belajar mengajar di SMP Pasundan 1 dan 2 dapat kembali berjalan aman sambil menunggu hasil evaluasi teknis dari tim ahli.

×
Berita Terbaru Update