Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Jelang Nataru, Komisi II DPRD Kota Bandung Pantau Stok dan Harga Kebutuhan Pokok

Rabu, 24 Desember 2025 | 17:38 WIB Last Updated 2025-12-24T10:38:51Z
Klik
Komisi II bersama Dinas Dgin Kota Bandung meninjau stok dan harga sembako


 
BANDUNG , Faktabandungraya.com,--- Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Komisi II DPRD Kota Bandung bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, serta Bulog melakukan monitoring lapangan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok, Selasa (16/12/2025).

Monitoring lapangan dipimpin Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bandung, Siti Marfuah, didampingi Anggota Komisi II M. Bagja Jaya Wijaya. Tim menyasar Pasar Kosambi dan salah satu pasar modern, Yogya Sunda, guna melihat langsung kondisi stok dan harga komoditas pangan strategis.

Anggota Komisi II DPRD Kota Bandung, Bagja Jaya Wijaya, mengatakan monitoring ini dilakukan untuk menjamin masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang wajar selama libur akhir tahun.

“Kami bersama Pemerintah Kota Bandung dan unsur terkait turun langsung ke lapangan untuk memastikan stok pangan aman dan harga tetap terkendali. Jangan sampai ada lonjakan harga yang terlalu tinggi atau pedagang menjual di atas HET,” ujar Bagja.

Menurutnya, ketersediaan stok yang aman akan berdampak pada stabilitas harga. Kalaupun terjadi kenaikan, diharapkan tidak bersifat ekstrem. Stabilitas ini dinilai penting agar masyarakat dapat menyambut Natal dan Tahun Baru dengan tenang.

“Pada akhirnya masyarakat Kota Bandung bisa berbelanja dengan nyaman dan menghadapi Natal dan Tahun Baru penuh sukacita karena bahan pangan tersedia dan terjangkau,” katanya.

Meski demikian, Bagja mengingatkan adanya faktor eksternal yang perlu diantisipasi, seperti kondisi cuaca yang tidak menentu dan berpotensi mengganggu produksi pertanian.

“Curah hujan yang tinggi atau cuaca ekstrem bisa memicu gagal panen, yang pada akhirnya berdampak pada stok dan harga. Ini harus menjadi perhatian bersama,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya kehadiran pemerintah dalam menjaga keterjangkauan pangan, baik melalui sosialisasi harga maupun distribusi yang merata.

“Kalau harga sudah murah tapi masyarakat tidak tahu atau sulit menjangkaunya, itu juga menjadi masalah. Karena itu, kegiatan seperti gerakan pangan murah perlu terus digencarkan oleh Disdagin dan DKPP,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bandung, Siti Marfuah, menyampaikan hasil monitoring menunjukkan stok bahan pokok relatif aman dengan kenaikan harga yang masih terkendali.

“Secara umum stok aman dan kenaikan harga tidak signifikan. Namun di pasar tradisional mulai terlihat kenaikan pada komoditas cabai, sementara bawang juga mengalami pergeseran harga meski belum terlalu tinggi,” ujarnya.

Siti menambahkan, pengawasan perlu terus dilakukan, tidak hanya menjelang Nataru, tetapi juga hingga Ramadan dan Idulfitri.

“Kami akan terus mendorong pasar tradisional dan modern agar menjaga ketersediaan stok dan stabilitas harga, terutama pada momen hari besar keagamaan,” katanya.

Kepala Disdagin Kota Bandung, Ronny Ahmad Nurudin, menjelaskan bahwa monitoring ini merupakan bagian dari rangkaian pengendalian inflasi daerah menjelang hari besar keagamaan. Sebelumnya, Disdagin telah menggelar bazar murah di 30 kecamatan.

“Hasil pantauan hari ini menunjukkan ketersediaan kebutuhan pokok relatif stabil. Dari Bulog juga disampaikan bahwa stok beras aman hingga enam bulan ke depan,” ujarnya.

Ronny memaparkan, beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, seperti cabai rawit domba dan bawang merah yang dipengaruhi faktor cuaca serta meningkatnya permintaan menjelang Nataru. Harga telur tercatat naik dari sekitar Rp29 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram.

Untuk daging sapi, harga masih cenderung stabil. Sementara daging ayam mengalami kenaikan dari rata-rata Rp38 ribu menjadi sekitar Rp42 ribu per kilogram, meski di beberapa pasar tradisional masih ditemukan harga Rp38 ribu per kilogram.

“Kami akan terus memantau ketersediaan dan harga bahan pokok agar tetap terkendali dan masyarakat tidak terbebani,” pungkas Ronny. (Edit/red).

×
Berita Terbaru Update