Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Disdik Jabar Buka Pendaftaran PPDB Jalur KETM - WPS dan Prestasi

Rabu, 06 Juni 2018 | 17:59 WIB Last Updated 2018-06-28T11:16:03Z
BANDUNG, (faktabandungraya.com),-- Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat telah membuka pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun ajaran 2018-2019 untuk jalur keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) dan jalur warga penduduk setempat (WPS)/ Zonasi dan Jalur Prestasi.

Menurut Kepala Bidang Pembinaan Menengah Kejuruan (PKM) yang juga Wakil Ketua II Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Barat untuk tingkat SMA dan SMK, Dodin Rusmin Nuryadin, mengatakan, bahwa pendaftaran PPDB untuk jalur KETM, WPS/Zonasi dan Prestasi termasuk Anak Guru dan Jalur Anak Berkebutuhan Khusus  sudah kita buka sejak tanggal 4 s.d 8 Juni 2018.

Pada hari ini, kata Dodin, pihaknya melakukan pemantauan pelaksanaan PPDB tahun 2018 di SMK Negeri 1 Bandung, SMK Negeri 2 Bandung, dan SMK Negeri 5 Bandung. Hal ini dikatakan Dodin kepada wartawan disela-sela melakukan peninjauan pelaksnaan PPDB, pada Rabu, 6 Mei 2018.

Alhamdulillah, sampai pada hari ini berdasrkan hasil pemantauan kita, alur pendaftaran dan pelayanan PPDB kali ini sudah menunjukan pelayanan yang terbaik. Sampai hari ini tidak ada kasus-kasus yang menonjol, apalagi yang berkaitan dengan sistem aplikasi.

“Masih ada waktu pendaftaran dua hari lagi, perkiraan saya sehari itu sekitar 50.000 pendaftar, sedangkan ini baru jalur non-NHUN. Di sisanya ada jalur lain seperti MA dan sekolah-sekolah swasta. Saya berharap semua lulusan SMP bisa masuk ke sekolah menengah," kata Dodin.

Selain itu, Dodin menyampaikan bahwa jalur-jalur yang ada masih berproses. Rata-rata yang paling banyak diminati adalah jalur keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) dan jalur warga penduduk setempat (WPS). Hal ini merupakan, salah satu keberpihakkan terhadap sistem zonasi. Dengan adanya sistem ini, ia berharap akan disertai dengan peningkatan mutu sekolah.

Sistem laporan PPDB dilakukan secara berjenjang, diselesaikan terlebih dahulu di satuan pendidikan. Hal ini didukung dengan adanya regulasi pada kewenangan sekolah, petunjuk teknis yang jelas, dan pelaporan berjenjang.

“Dengan jargon kita ayo semua bersekolah. Saya berharap semua masyarakat antusias mendaftarkan anaknya,” tandasnya. (sein/red).
×
Berita Terbaru Update