Klik
BANDUNG, faktabandungraya.com,--- Meskipun hanya menerjunkan 2 Atlit di Kejuaraan Daerah (Kejurda) Muaythai Open Championship Bupati Cirebon yang digelar di GOR Ranggajati Kabupaten Cirebon (27-30 Desember 2019). Pengurus Cabang (Pengcab) Muaythai Kabupaten Bandung optimis dapat meraih medali dari dua atlit yang terjun di 2 kelas yang berbeda.
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung, Budi Rahman SH, MH, saat pelepasan kontingen atlit dan official ke Kabupaten Cirebon, di Komplek Kota Baru Cibaduyut, Kabupaten Bandung, Kamis (26/12/19). Cabang Olahraga (cabor) Muaythai Kabupaten Bandung merupakan cabor baru yang terbentuk secara resmi sejak Desember 2018 lalu.
Budi Rahman menjelaskan bahwa sebenarnya target Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung dalam kejuaraan kali ini untuk melihat peta kekuatan dari Pengcab seluruh Kota dan Kabupaten yang mengikuti kejuaraan ini.
"Pertama pemetaan potensi medali jabar di tiap tiap kelasnya, baik laki laki atau perempuan. Yang kedua, insya allah dari kedua orang (atlit) ini ada target medali dari dua kelas yang berbeda," ungkap Budi Rahman.
"Makanya ada satu pelatih yang ikut kesana, sambil memetakan bagaimana peta kekuatan di jaba ini. Karena pengcab kabupaten dan kota (Jabar) akan turun di kejuaraan ini," tambahnya.
Dua Atlit dan official Muaythai Kabupaten Bandung yang dikirimkan dalam kejurda kali ini, diantaranya Rizki Rahmadia (22 thn) asal Pangalengan, turun di kelas 57 Kg, dan Ridwan Nurdin (20 thn) asal Banjaran terjun di kelas 70 Kg. Beserta tim, diantaranya Muhamad Arifin (Pipin) sebagai Pelatih, Asep Jamail (Bendahara Pengcab) dan Galih Ekajati (atlit).
Target optimistis yang diungkapkan Ketua Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung bukan suatu hal yang berlebihan. Pasalnya, kata Budi Rahman, dua atlit yang diterjunkan telah menjalani program pemusatan latihan selama satu tahun dan dibina oleh Kepala Pelatih yang berprestasi.
"Selama satu tahun mereka menjalani pemusatan latihan, sehari tiga kali mereka berlatih fisik. Selain itu mereka juga sudah keliling camp-camp yang ada di kabupaten bandung untuk uji tanding, melatih kemampuan reflek bertanding," jelasnya.
"Insya Allah mereka sudah siap, tinggal nasib saja, karena otak dan otot sudah siap," tegasnya.
Ditambahkan Pipin, sapaan akrabnya, pelatih yang mendampingi atlit dua atlit Muaythai yang terjun di kejurda kali ini mengatakan bahwa ini juga sebagai ajang pembuktian bagi pengcab Muaythai Kabupaten Bandung, "kita ingin membuktikan, meskipun sebagai cabor baru, kita bisa berprestasi," ujarnya optimis.
Sementara, Rizki Rahmadia dan Ridwan Nurdin menyampaikan bahwa sebagai target pribadi mereka ingin menambah jam terbang dan pengalaman bertanding serta ingin mengharumkan Muaythai Kabupaten Bandung.
"Target pribadi sih sebagai pengalaman bertanding di kejuaraan, terus ingin mengharumkan kabupaten bandung," ujar Rizki Rahmadia.
Baginya, Muaythai merupakan olahraga yang menantang adrenalin, untuk itu dengan keikutsertaan dalam kejuaraan dirinya berambisi untuk menjadi lebih baik dan ingin menjadi yang terbaik.
Hal serupa juga diungkapkan Ridwan Nurdin, namun bagi remaja 20 tahun ini, turun dalam kejuaraan akan menambah ilmu dan wawasan yang lebih luas dalam olahraga Muaythai, melalui lawan dan atmosfer pertandingan.
Pesan Pengcab Kepada Atlit
Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung memiliki motto 'Menyerah Bukan Juara', "jika menyerah ya bukan juara," sambung Budi Rahman.
Maksudnya bukan hanya menyerah dalam bertanding, tetapi hingga dalam proses pelatihan. "Didalam proses, entah itu masa pelatihan dan rasa semangat, artinya atlit harus memiliki mentalitas yang kuat untuk menjadi juara," tuturnya.
"Saya sebagai ketua umum hanya ingin mereka berlatih dengan maksimal, yang penting mereka sudah maksimal menunjukan permainan terbaiknya, insya allah proses tidak akan mengkhianati hasil," harapnya.
"Ketika berlatih, berlatihlah seperti bertanding, maka ketika dia bertanding akan seperti latihan. Lebih baik mandi keringat di tempat latihan daripada mandi darah di ring," pesan Pipin memotivasi atlitnya. (Cuy)
Hal itu diungkapkan Ketua Umum Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung, Budi Rahman SH, MH, saat pelepasan kontingen atlit dan official ke Kabupaten Cirebon, di Komplek Kota Baru Cibaduyut, Kabupaten Bandung, Kamis (26/12/19). Cabang Olahraga (cabor) Muaythai Kabupaten Bandung merupakan cabor baru yang terbentuk secara resmi sejak Desember 2018 lalu.
Budi Rahman menjelaskan bahwa sebenarnya target Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung dalam kejuaraan kali ini untuk melihat peta kekuatan dari Pengcab seluruh Kota dan Kabupaten yang mengikuti kejuaraan ini.
"Pertama pemetaan potensi medali jabar di tiap tiap kelasnya, baik laki laki atau perempuan. Yang kedua, insya allah dari kedua orang (atlit) ini ada target medali dari dua kelas yang berbeda," ungkap Budi Rahman.
"Makanya ada satu pelatih yang ikut kesana, sambil memetakan bagaimana peta kekuatan di jaba ini. Karena pengcab kabupaten dan kota (Jabar) akan turun di kejuaraan ini," tambahnya.
Dua Atlit dan official Muaythai Kabupaten Bandung yang dikirimkan dalam kejurda kali ini, diantaranya Rizki Rahmadia (22 thn) asal Pangalengan, turun di kelas 57 Kg, dan Ridwan Nurdin (20 thn) asal Banjaran terjun di kelas 70 Kg. Beserta tim, diantaranya Muhamad Arifin (Pipin) sebagai Pelatih, Asep Jamail (Bendahara Pengcab) dan Galih Ekajati (atlit).
Target optimistis yang diungkapkan Ketua Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung bukan suatu hal yang berlebihan. Pasalnya, kata Budi Rahman, dua atlit yang diterjunkan telah menjalani program pemusatan latihan selama satu tahun dan dibina oleh Kepala Pelatih yang berprestasi.
"Selama satu tahun mereka menjalani pemusatan latihan, sehari tiga kali mereka berlatih fisik. Selain itu mereka juga sudah keliling camp-camp yang ada di kabupaten bandung untuk uji tanding, melatih kemampuan reflek bertanding," jelasnya.
"Insya Allah mereka sudah siap, tinggal nasib saja, karena otak dan otot sudah siap," tegasnya.
Ditambahkan Pipin, sapaan akrabnya, pelatih yang mendampingi atlit dua atlit Muaythai yang terjun di kejurda kali ini mengatakan bahwa ini juga sebagai ajang pembuktian bagi pengcab Muaythai Kabupaten Bandung, "kita ingin membuktikan, meskipun sebagai cabor baru, kita bisa berprestasi," ujarnya optimis.
Sementara, Rizki Rahmadia dan Ridwan Nurdin menyampaikan bahwa sebagai target pribadi mereka ingin menambah jam terbang dan pengalaman bertanding serta ingin mengharumkan Muaythai Kabupaten Bandung.
"Target pribadi sih sebagai pengalaman bertanding di kejuaraan, terus ingin mengharumkan kabupaten bandung," ujar Rizki Rahmadia.
Baginya, Muaythai merupakan olahraga yang menantang adrenalin, untuk itu dengan keikutsertaan dalam kejuaraan dirinya berambisi untuk menjadi lebih baik dan ingin menjadi yang terbaik.
Hal serupa juga diungkapkan Ridwan Nurdin, namun bagi remaja 20 tahun ini, turun dalam kejuaraan akan menambah ilmu dan wawasan yang lebih luas dalam olahraga Muaythai, melalui lawan dan atmosfer pertandingan.
Pesan Pengcab Kepada Atlit
Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung memiliki motto 'Menyerah Bukan Juara', "jika menyerah ya bukan juara," sambung Budi Rahman.
Maksudnya bukan hanya menyerah dalam bertanding, tetapi hingga dalam proses pelatihan. "Didalam proses, entah itu masa pelatihan dan rasa semangat, artinya atlit harus memiliki mentalitas yang kuat untuk menjadi juara," tuturnya.
"Saya sebagai ketua umum hanya ingin mereka berlatih dengan maksimal, yang penting mereka sudah maksimal menunjukan permainan terbaiknya, insya allah proses tidak akan mengkhianati hasil," harapnya.
"Ketika berlatih, berlatihlah seperti bertanding, maka ketika dia bertanding akan seperti latihan. Lebih baik mandi keringat di tempat latihan daripada mandi darah di ring," pesan Pipin memotivasi atlitnya. (Cuy)