Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Musim Hujan Tiba, Tingkatkan Kewaspadaan dan Antisipasi Bencana Banjir dan Longsor

Senin, 19 Oktober 2020 | 22:08 WIB Last Updated 2020-11-22T15:15:42Z
Klik

Evakuasi Warga saat banjir Karawang, awal tahun 2020 lalu (foto;istimewah)
KARAWANG, Faktabandungraya.com,--- Sejak bulan September hingga kini, hampir seluruh wilayah provinsi Jawa Barat sudah turun hujan, bahkan tingkat intensitas hujan ringan-sedang dan tinggi, yang terjadi hampir setiap hari.  Untuk, pemerintah daerah dan masyarakat Jabar harus meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi bencana banjir dan tanah longsor.

Anggota DPRD Jabar, Hj.Iis Turniasih dari Fraksi PDI Perjuangan mengatakan, berapa daerah di provinsi Jawa Barat termasuk rawan bencana alam, baik berupa banjir, tanah longsor dan gempa bumi.

Sekang sudah masuk bulan oktober yang berarti sudah masuk musim penghujan. Bahkan, dalam beberapa hari ini hujan sudah terjadi setiap hari, untuk itu, kita perlu meningkatkan kewaspadaan dan mengantisipasi  akan terjadinya bencana banjir dan tanah longor.

Kabupaten Purwakarta dan Karawang pada awal tahun 2020 lalu, pernah dilanda banjir, ada ratusan rumah, sekolah dan perkantoran, termasuk ribuan hektar sawah  terendam banjir. Bahkan, tidak sedikat infrastruktur jalan dan jaringan irigasi persawahan rusak parah.  

Untuk itu, dimusim hujan di akhir tahun ini, harus benar-benar diantisipasi dan tingkatkan kewaspadaan, agar peristiwa banjir bandang di Purwakarta dan Karawang  tidak terualang kembali, kata anggota Komisi IV DPRD Hj Iis Turniasih dari daerah pemilahan Jabar 10 (kab Purwakarta-Karawang) saat dihubungi melalui telepon selulernya, Senin (19/10-2020).

Dikatakan, ada beberapa sebab terjadinya banjir bandang di Kawarang dan Purwakrta kala itu, diantaranya, meluapnya sungai  Sungai Cilamaya dan Sungai Kecepet yang ada di Karawang. Dan meluapnya Sungai Cimunjul yang ada di Purwakarta.

Disamping meluapnya sungai sungai, tentunya tidak terlepas dari kerusakan lingkungan disekitar Gunung Sanggabuana yang semakin gundul . Sehingga bila hujan turun cukup lebat, air hujan tidak terserap kedalam tanah karena pohon –pohon dikaki gunung sudah gundul.

Evakuasi Warga saat banjir Karawang , awal tahun 2020 lalu (foto;istimewah)

Selain itu, tentunya tidak terlapas dari ulah masyarakat yang membuang sampah sembarangan sehingga aliran air tersumbat. Ditambah lagi, banyaknya bangunan liar berdiri di bantaran sungai, ujarnya.

Menurut Iis Turniasih, banyak cara dalam   mengantisipasi bencana alam longsor dan banjir bandang di Kabupaten Purwakarta dan Karawang, diantaranya dengan cara penanaman pohon, penghijauan di sejumlah resapan air serta mencegah terjadinya pengrusakan hutan.

Selain itu, diperlukan juga memberikan edukasi kepada masyarakat, agar tidak terus-terusan merusak lingkungan dan hutan. Membersihkan saluran pembuangan air dari sumbatan sampah-sampah. Serta melakukan pengerukan sedimentasi sungai dan membebaskan rumah-rumah/ bangunan yang berdiri di disepanjang bantaran sungai, ujarnya.

Lebih lanjut politisi PDIP Jabar ini mengatakan, sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Kab.Purkawarta dan Karawang, tentunya, akan meminta pemerintah Kab.Purwarta dan Karawang serta Pemerintah Provinsi Jabar untuk melakukan kajian kembali terkait izin tambang galian C yang ada di Kabupaten karawang dan Purwakarta. Karena dampak galian C sudah jelas merusak lingkungan dan menjadi penyebab banjir.

Rusaknya lingkungan dan gundulnya gunung-gunung jelas-jelas akan menjadi ancaman yang sewaktu-waktu dapat terjadi bencana alam tanah longsong dan banjir bandang bila terjadi hujan dengan intensitas tinggi, tandsasnya.

Untuk diketahui bahwa berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa wilayah Jabar samapi bulan Februari 2021 akan banyak turun hujan dengan intensitas sedang hingga lebat/tinggi.

Untuk itu, kita minta agar Pemkab Purwakarta dan Karawang agar mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi bencana banjir dan tanah longsor. apalagi dengan intensitas tinggi yang disertai angina kencang. (adikarya/husein).

 

×
Berita Terbaru Update