Klik
BANDUNG, faktabandungraya.com,--- Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung kirim Tiga Atlet nya ikut serta memperkuat kontingen Jawa Barat dalam ajang Kejurnas IX & Liganas Seri XII Muaythai, 22-28 Maret 2021 di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Turun di 3 nomor pertandingan yang berbeda, Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung optimis para atlet yang akan diterjunkan bisa menunjukan kualitas dan meraih hasil yang maksimal. Adapun Atlet yang diterjunkan diantaranya, Ghina Khairunnisa (Kelas 54 Kg Junior), Fransisca Eka Marsyafani (Kelas 51 Kg Junior), Aditia Wijaya Ulhaq (Kelas 33 Kg Kadet).
Ketua Pengcab (Pengurus Cabang) Muaythai Kabupaten Bandung, Budi Rahman S.H., M.H., mengatakan, keikutsertaan 3 atlet-nya dalam Kejurnas kali ini dijadikan batu uji dalam menguji dan unjuk kemampuan atlet sebelum event Porda mendatang.
"Liganas ini kan ajang bergengsi di muaythai amatir, karena pesertanya itu seluruh indonesia, yang ada pengprov-nya," ujar Budi Rahman, melalui sambungan seluler, Sabtu (20/03/2021).
"Kenapa kita(Pengcab Kab Bandung) mengirim dan pede, karena daya dukung (atlet) untuk bertanding nya juga memenuhi. Dari kelenturan, kekuatan, daya tahan dan teknik (atlet) nya," imbuhnya.
Dirinya juga menyebut, jika dalam event Kejurnas kali ini atlet yang diterjunkan mampu meraih hasil yang maksimal, bisa dipastikan saat penyelenggaraan BK Porda nantinya akan maksimal, ungkap pria yang juga berprofesi sebagai pengacara di Sultan Al-Fatih Law&Co.
Meskipun cabang olahraga (Cabor) Muaythai terbilang Cabor yang baru terbentuk di Kabupaten Bandung, namun Pengcab Kabupaten Bandung terbilang cukup serius dalam melakukan pembinaan dan pelatihan terhadap atlet-atlet yang nantinya akan dipersiapkan dalam setiap tingkat pertandingan.
Sebenarnya, lanjut Budi, fokus utama Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung ialah mempersiapkan untuk Porda Jabar 2022 mendatang.
"Fokus kita sebenarnya (persiapan) ke porda jabar yang akan digelar rencananya tahun 2022. Sebelum menuju ke sana, atlet harus melalui babak kualifikasi porda yang rencananya dilaksanakan di Kabupaten Bekasi pada bulan Juni atau Juli 2021," ungkap Budi Rahman.
Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung mengklaim selama hampir satu tahun ini telah melakukan pemusatan latihan atlet yang akan dipersiapkan untuk Porda mendatang.
Terkait perhatian dan dukungan dari KONI Kabupaten Bandung, kami menyadari, sambung Budi, Muaythai sebagai cabor bungsu di kabupaten Bandung ini memang belum menunjukan dan memberikan prestasi. "Belum maksimal tapi tetap di support koq. Karena memang batu uji prestasi untuk KONI Kabupaten Bandung itu adalah Porda. Kalau di Porda sudah menunjukan prestasinya tentunya akan mendapatkan perhatian dan dukungan yang lebih maksimal," ungkapnya.
"Dan kami memang betul-betul melakukan pembinaan. Buat kami ini ajang menunjukan eksistensi bahwa kita siap menghadapi event Porprov atau Porda Jabar," sambungnya.
Harapannya, lanjut Budi, atlet Muaythai dari Kabupaten Bandung ini akan muncul bukan hanya juara Porda. "Tapi bisa naik ke Pelatda, bahkan Pelatnas mewakili Indonesia, mudah-mudahan bisa mengibarkan bendera merah putih di kancah asean ataupun internasional," ujarnya optimis.
Rasa optimisme yang diungkapkan Budi Rahman, bukan tanpa alasan. Karena Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung telah melaksanakan training centre atau pemusatan latihan sejak bulan Mei 2020, dengan porsi latihan yang sangat ketat dan disiplin.
Selain menjalani latihan yang ketat, atlet Muaythai Kabupaten Bandung sudah melewati uji tanding dengan berbagai Pengcab lain. Diantaranya Pengcab Bandung, Cimahi, Bandung Barat, Cianjur, Ciamis, Kota dan Kabupaten Tasikmalaya.
Tak hanya itu, pihaknya merasa beruntung atlet binaan-nya dilatih dengan pelatih bertangan dingin. "Pelatih yang sering mencetak emas, baik itu di tingkat Porda sampai kejuaraan dunia. Pak Wiwih itu luar biasa," sanjungnya.
Sementara, Kepala Pelatih Pengcab Muaythai Kabupaten Bandung Abah Wiwih mengungkapkan, anak asuh nya memiliki bakat juang yang tinggi, karena mampu melewati latihan yang panjang selama satu tahun.
"Kita membuktikan bahwa anak-anak ini adalah turunan dari bakat pejuang. Mereka memiliki bakat juang yang tinggi sehingga mereka mampu melintasi latihan yang panjang selama satu tahun tanpa henti," ungkap Abah Wiwih ditemani asisten pelatih Gerry, di pemusatan latihan, Cipaku Garden, Kota Bandung, Jumat (19/03/2021).
Seusai mengukur kemampuan anak asuh dengan melakukan uji tanding ke beberapa Pengcab Kabupaten dan Kota lain. "Setelah dari try in (uji tanding) ini kami berkeyakinan atlet-atlet sudah teruji," imbuhnya.
Untuk menggembleng fisik dan mental bertanding anak asuhnya, dirinya tak segan membeberkan rahasia dasar latihan yang diterapkan selama ini.
"Yang kami olah itu ilmu riksa diri. Ilmu riksa diri ini ilmu asli turun temurun dari orang tua di Jawa Barat. Mudah-mudahan masih mumpuni di dunia muaythai," ungkapnya.
"Peraturan pertandingan nya muaythai, tetapi keilmuannya riksa diri," tambahnya.
Untuk mencapai prestasi, lanjut Abah Wiwih, dibutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Baik itu berkorban tenaga dan waktu.
Sebelum melepas keberangkatan atlet nya bergabung dengan atlet lain yang tergabung dalam Pengda Muaythai Jabar. Dirinya memotivasi anak asuhnya secara materi dan pesan, "ingat kita memiliki motto, Menyerah Bukan Juara," pesan Abah Wiwih di depan anak asuhnya. (Cuy)