Menurut Wakil Ketua Divisi
Vaksinasi Atalia Praratya Ridwan Kamil, untuk mencapai kekebalan komunal
diperlukan keberhasilan pemberian vaksinasi kepada minimal 37,9 juta warga
Jabar.
"Untuk mencapai target
tersebut maka per hari harus memvaksin 500 ribuan warga Jabar," ujar
Atalia dalam Jabar Punya Informasi (Japri) bertema Gebyar Vaksinasi COVID-19
Jabar di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (24/8/2021).
Untuk sukses gebyar vaksinasi
butuh kolaborasi dengan stakeholders mulai dari TNI, Polri, perguruan tinggi,
swasta, komunitas, sampai masyarakat.
"Kami buka sebesar-besarnya
untuk organisasi dan mitra di Jabar dalam pelaksanaan tanggal 28 Agustus nanti.
Karena keterbatasan, maka kolaborasi semua pihak menjadi hal utama, "
tegasnya.
Atalia mengajak tokoh agama dan
masyarakat ikut menyosialisasikan dan mengedukasi masyarakat agar mau divaksin.
Tidak dipungkiri cukup banyak masyarakat yang menolak untuk divaksin karena
berbagai alasan.
"Tokoh agama dan tokoh
masyarakat akan membantu untuk menyampaikan sosialisasi pentingnya
vaksin," kata Atalia.
Ketua Devisi Percepatan Vaksinasi Dedi Supandi (foto;humas) |
"Kami terus mengejar target
vaksinasi hingga 400 ribuan per hari agar Desember dapat mencapai herd
immunity," tegasnya.
Khusus untuk 28 Agustus nanti, menurutnya target vaksinasi sebanyak 461.000 orang sudah tercapai. Saat ini menurutnya, sudah terdaftar hingga 548.906 orang. Jumlahnya masih akan terus bertambah dan diperkirakan mencapai 600.000 orang.
"Mereka terdaftar di faskes,
sentra vaksin, sekolah, pesantren hingga mal. Sangat antusias untuk ikut,"
jelasnya.
Ketua Harian Satgas COVID-19
Jabar Dewi Sartika menambahkan untuk gebyar vaksinasi akan menggunakan semua
jenis vaksin yang sudah tersedia.
"Hingga saat ini, Jabar
sudah menerima 16,3 juta vaksin, di mana 83 persen sudah digunakan. Kami harap
pasokan vaksin dari pemerintah pusat diperbanyak untuk Jabar," tegasnya.
Idealnya menurut Dewi, Jabar mendapatkan
pasokan vaksin sebanyak 15 juta dosis per bulan atau 3,5 juta per minggu. Namun
sampai saat ini hanya mendapatkan pasokan 1 juta dosis per minggu.
"Masih belum proporsional
dengan jumlah warga Jabar untuk mencapai kekebalan kelompok," tuturnya.
(humas/red).