Para Kepala Dinas jadi model Dadakan saat Grand Launching Galeri Patrakomala Dekranasda Kota Bandung (foto:humas). |
BANDUNG, Faktabandungraya.com,-- Siapa
sangka, para pemangku kebijakan yang sehari-harinya berada di balik meja dan
dikenal sebagai sosok serius, tiba-tiba-tiba menjadi model dadakan.
Pemandangan ini terjadi saat Grand
Launching Galeri Patrakomala Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota
Bandung pada Sabtu, 26 Maret 2022. Sebagian besar peragawan dan peragawatinya
merupakan kepala dinas dari berbagai instansi di Kota Bandung.
Misalnya, Kepala Dinas Koperasi
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (KUKM) Kota Bandung, Atet Dedi Hadiman yang
menjadi model busana dari brand khusus pria, Neu Man oleh Yuli Lubis.
Jika kesehariannya memimpin rapat,
kali ini Atet dengan percaya diri melangkah di sepanjang karpet merah. Ia
berputar memperlihatkan busana kombinasi warna sage green dan krem yang
dipadupadankan dengan fedora hat.
Sebagaimana ciri khas dari Neu Man
yang menggunakan teknik sulam dan bordir, produk ini merupakan pakaian
sehari-hari pria dengan model yang stylish dan simpel
Kemudian ada pula Kepala Dinas
Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan A. Brilyana yang
memeragakan busana dari dari Tubus oleh Tuti Busono.
Ia mengenakan kemeja berwarna merah
marun dengan aksen tenun di sisi kiri. Dipadupadankan bersama iket sunda dan
kacamata hitam, membuat pakaian lokal ini jauh dari kesan kuno, tapi tetap bisa
mempertahankan khas tradisionalnya.
Busana unik lainnya dikenakan Kepala
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari.
Ia mengenakan busana berwarna cream dengan motif batik lurik dari brand
Klambiku oleh Anti.
Tak hanya motif, potongannya yang
unik juga menambah daya tarik dari busana ini. Namun, masih tetap cocok untuk
dikenakan dalam acara formal.
Selain kepala dinas, beberapa kepala
bidang pun menjadi model dadakan. Salah satunya Kepala Bidang Usaha Mikro
Diskukm Kota Bandung, Eri Nurjaman. Ia mengenakan busana brand Neu Man dari
Yuli Lubis berwarna krem dengan kombinasi moss green dan navy. Eri juga
mengenakan celana kulot berwarna fern green yang menjadikan pakaian ini lebih
apik.
Lalu, ada Anggota Bidang Pendanaan
Dekranasda Kota Bandung yang biasa disapa Mami. Ia menggunakan blazer tenun
berwarna hitam dari brand Paustin oleh Reri.Kadisparbud Kota Bandung berlenggok jd model dadakan (foto:humas).
Selanjutnya Ketua Bidang Pendanaan,
Budi memeragakan busana outer tenun dari brand Zurbaka oleh Ben. Kemudian,
Anggota Pameran dan Kerajinan Bagian Kerjasama, Christin yang mengenakan blazer
tenun juga berwarna hijau botol dengan rok lilit berwarna fern green.
Peragaan busana yang terakhir
merupakan seragam resmi dari petugas Disbudpar penerima wisatawan yang hadir ke
Kota Bandung. Ia menggunakan busana dari Kika Collection dengan baju warna
hijau botol dan rok batik motif bunga.
Menyimak betapa kreatifnya hasil
produk karya tangan pengrajin Kota Bandung, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota
Bandung, Yana Mulyana mengimbau untuk terus mencintai produk lokal.
"Kita buat surat edaran untuk
meminta SKPD terkait dan BUMD menggunakan produk usaha UMKM lokal Kota Bandung
yang nanti ada di e-katalog," imbau Yana.
Dalam kesehariannya, Yana juga kerap
menggunakan produk-produk brand lokal Bandung. Salah satunya jam tangan kayu
dari Matoa yang sering kali terlihat ia gunakan di beberapa kesempatan.
Acara fashion show ini pun ditutup
dengan parade singkat dan foto bersama Plt. Wali Kota Bandung dan Ketua
Dekranasda Kota Bandung, Yunimar Mulyana. (din/red).