Anggota Komisi D DPRD Kota Bandung, dr. Agung Firmansyah Sumantri, Sp.PD., KHOM., MMRS., FINASIM melakukan silaturahmi ke RSUD Kota Bandung, (foto:humpro). |
Dalam kunjungannya tersebut, dr. Agung
Firmansyah Sumantri disambut hangat dan berdialog dengan Direktur RSUD Bandung
Kiwari, dr. H. Yorisa Sativa, M.Kes.,
terkait kesiapan RSUD Bandung Kiwari,
sebagai fasilitas kesehatan yang akan melayani pasien kepesertaan BPJS dan umum
dengan riwayat penyakit kanker.
Menurut dr. Agung, keberadaan
fasilitas kesehatan bagi pelayanan pasien dengan riwayat penyakit kanker masih
sangat kurang. Sehingga 70 persen pasien yang datang ke fasilitas kesehatan
sudah memiliki tingkatan stadium lanjut.
"Kurangnya fasilitas kesehatan
yang memadai untuk melayani pasien kanker membuat tidak sedikit pasien yang
datang itu sudah stadium tiga atau bahkan empat. Karena selama ini layanan
penanganan penyakit kanker baru dilakukan di tiga rumah sakit terpadu, yaitu
RSHS, RSUD Al-Ihsan, dan RS. Santosa," ujarnya.
Oleh karena itu, kesiapan RSUD Bandung
Kiwari sebagai fasilitas kesehatan yang akan membuka layanan penanganan pasien
dengan riwayat penyakit kanker mulai tahun 2025 diharapkan dapat mengurangi
antrean, khususnya bagi warga Kota Bandung untuk dapat melakukan kuratif,
bahkan pendeteksian dini terhadap gejala penyakit kanker.
Dengan demikian, warga Kota Bandung
tidak perlu khawatir lagi untuk dapat memeriksakan kondisi kesehatannya.
"Insyaallah tahun depan RSUD
Bandung Kiwari sudah memiliki fasilitas yang memadai untuk bisa melayani pasien
dengan riwayat kanker secara optimal. Karena tadi juga telah disampaikan
Direktur RSUD Bandung Kiwari, saat ini mereka masih menunggu pengiriman alat
dari Kementerian Kesehatan," ucapnya
Di samping meninjau kesiapan RSUD
Bandung Kiwari sebagai fasilitas kesehatan layanan pasien dengan riwayat
kanker, dr. Agung pun melakukan kunjungan lapangan ke kantor Dinas Kesehatan
Kota Bandung
Dalam kunjungan tersebut, dr. Agung
berkesempatan untuk meninjau ketersediaan vaksin HPV (Human Papillomavirus)
yang dapat melindungi tubuh dari virus yang dapat menyebabkan kanker, salah
satunya kanker serviks.
"Saya mengapresiasi upaya Dinkes
Kota Bandung yang telah memiliki berbagai vaksin, termasuk vaksin HPV bagi
pasien kanker. Akan tetapi belum banyak masyarakat yang mengetahui hal ini,
serta upaya-upaya yang telah dilakukan Dinkes Kota Bandung dalam memerangi
kanker di Kota Bandung," ujarnya
Oleh karena itu, pihaknya mendorong
agar Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk lebih gencar dalam melakukan edukasi
dan sosialisasi kepada masyarakat terkait pelayanan dalam melakukan pencegahan
serta penangangan teradap penyakit kanker.
"Pemerintah telah membuat pedoman
untuk dapat melakukan pengendalian penyakit tidak menular, seperti kanker,
melalui Program CERDIK, yaitu C Cek kondisi kesehatan secara berkala, E,
Enyahkan asap rokok, R, Rajin aktifitas fisik, D, Diet sehat dengan kalori
seimbang, I, Istirahat yang cukup, dan K, Kendalikan stres. Kami harapkan
edukasi dan sosialiasi ini semakin diperluas, sehingga Pemerintah Kota Bandung
bisa mengendalikan tingkat penyakit kanker di masyarakat," katanya. (Permana/red).