Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Perubahan Sistem PPDB Menjadi SPMB, Ini Langkah Pemkot Bandung

Rabu, 30 April 2025 | 21:50 WIB Last Updated 2025-04-30T14:57:19Z
Klik
Wakil Wali kota Bandung H. Erwin 



BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Menjelang tahun ajaran baru 2025/2026, pemerintah Kota Bandung tengah menggodok regulasi guna menyesuaikan perubahan sistem yang sebelumnya PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) menjadi SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru).

Salah satu yang menjadi perhatian Pemkot Bandung adalah bagaimana mempersiapkan satuan pendidikan yang ada di Kota Bandung, khususnya di tingkat SMP Negeri dan Swasta mampu menampung siswa atau calon peserta didik baru.

Selain itu, Pemkot Bandung juga tengah melakukan pendataan terbaru guna mengalokasikan bantuan sarana pendidikan bagi calon siswa dari keluarga tidak mampu (miskin) melalui program RMP (Rawan Melanjutkan Pendidikan).

Program RMP dari Pemkot Bandung akan disalurkan kepada siswa baru yang akan melanjutkan pendidikan di tingkat SMP. Khususnya bagi calon siswa yang akan masuk sekolah swasta.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Bandung, H. Erwin saat menjadi narasumber di Basa Basi Podcast Pokja PWI Kota Bandung, Selasa (29/4/2025).

Erwin menyebut, saat ini ada kelebihan sekitar 7.600 daya tampung untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung.

"Kita sudah sepakat dengan pak wali supaya sekolah-sekolah swasta yang kemarin mau mati (tutup) karena tidak ada muridnya akan dibagi (calon siswa baru)," ujarnya.

Disampaikan Kang Erwin-sapaan akrabnya-, pemerintah Kota Bandung tidak hanya memberikan bantuan biaya pendidikan namun juga akan mengalokasikan anggaran untuk bantuan peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.

"Saat ini sedang kita rancang, apalagi sebentar lagi bulan Mei mulai pendaftaran (sekolah), sedang kita rapatkan tapi belum diputuskan. Final-nya mungkin gak lama lagi lah," ucapnya.

Pada kesempatan ini, Kang Erwin ingin menegaskan bahwa pemerintah kota Bandung tidak ingin ada warga nya yang tidak bersekolah. Tidak ada kata terlambat untuk mengakses pendidikan. Untuk itu Pemkot memberikan dukungan bagi masyarakat yang ingin meneruskan pendidikan namun terkendala usia bisa melalui kejar Paket A, B atau C. Khususnya bagi masyarakat tidak mampu, gratis.

"Sekarang ini sedang kita data mana yang dari kelompok keluarga fakir atau miskin. Kalau di keluarga yang miskin ada yang tidak sekolah akan dibujuk untuk sekolah," ujarnya.

Bukan hanya ingin menghadirkan keadilan bagi warga dalam mengakses pendidikan, Pemkot Bandung juga akan menjalankan program satu orang dari keluarga pra sejahtera satu sarjana.

Namun pada intinya, sebagai seorang pemimpin Kang Erwin memiliki tanggung jawab yang besar dalam setiap kebijakannya. Khususnya tentang bagaimana membangun SDM (Sumber Daya Manusia) Kota Bandung dalam bidang pendidikan. (*/red).

×
Berita Terbaru Update