Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Lulusan SMK Dominasi Pengangguran di Jabar, Hasbullah Rahmad : Tidak Matching antara Lulusan SMK dengan Kebutuhan Industri

Sabtu, 14 Juni 2025 | 23:47 WIB Last Updated 2025-06-15T16:52:12Z
Klik
Ketua Fraksi PAN DPRD Jabar H.M.Hasbullah Rahmad, S.Pd, M.Hum (foto : dok.ahw).



BANDUNG, Faktabandungraya.com,--- Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat H.M.Hasbullah Rahmad, S.Pd, M.Hum,  membenarkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Jabar didominasi oleh lulusan SMK di bandingkan dengan jenjang Pendidikan lainnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jabar tahun 2024 tembus di angka 6,75 persen, tertinggi dibandingkan nasional 4,91 persen. Tingginya TPT itu, didominasi lulusan SMK sebesar 12,74 persen yang tidak terserap sebagai tenaga kerja.

Menurut Hasbullah Rahmad yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Jabar, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya pengangguran di kalangan lulusan SMK di Jawa Barat antara lain:

Tidak adanya kesesuaian / matching antara lulusan SMK dengan kebutuhan industry, sehingga walaupun di Jabar banyak industry yang membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan spesifik. Ternyata banyak SMK di Jabar baik Negeri maupun swasta belum memiliki jurusan atau keahlian yang dibutuhkan industry.

Selain itu, masih sangat kurangnya pelatihan kerja yang relevan. Karena system Pendidikan di  SMK yang ada saat ini mungkin belum sepenuhnya mampu memberikan pelatihan yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri terkini.

Bahkan yang tidak kalah pentingnya, yaitu terjadinya persaingan yang ketat, hal ini karena jumlah lulusan SMK yang terus meningkat setiap tahunnya. Sehingga  menyebabkan persaingan yang lebih ketat dalam mencari pekerjaan, jelas anggota Legislatif Jabar dari Dapil Jabar saat ditemui di ruang Frkasi PAN DPRD Jabar, baru-baru ini.

Lebih lanjut Bang Has sapaan akrab HAsbullah Rahmad mengatakan, pada tahun 2024 lalu investasi masuk ke Jabar sekitar 210 triliun. Idealnya, semakin besar uang yang masuk atau investasi  ke Jabar berbanding lurus dengan tingkat penyerapan tenaga kerjanya.

Kedepan, Bang Has mendorong agar jurusan di SMK disesuaikan dengan kebutuhan industri agar lulusan SMK dapat terserap sebagai tenaga kerja.

"Sudah seharusnya pemerintah (SMKN) dan Yayasan (SMKS) membuat menambah jurusan SMK itu disesuaikan dengan kebutuhan Industri. Jadi  kalau saya punya pabrik misalnya, saya bermitra dengan SMK Swasta dan Negeri, karena Setiap tahun butuh karyawan," tandasnya. (Adip/sein).

×
Berita Terbaru Update