Notification

×

Iklan

Iklan

Tag Terpopuler

Edwin Senjaya Gelorakan Semangat 4 Konsensus Kebangsaan di Kalangan Siswa SMA Bandung

Rabu, 05 November 2025 | 07:46 WIB Last Updated 2025-11-05T00:46:09Z
Klik

Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Dr.H Edwin Senjaya saat jadi Narsum



BANDUNG — Di tengah derasnya arus globalisasi dan tantangan dunia digital, Pimpinan DPRD Kota Bandung Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M. mengajak generasi muda untuk kembali meneguhkan jati diri bangsa melalui pengamalan Empat Konsensus Kebangsaan.


Ajakan itu disampaikan Edwin saat menjadi narasumber pada kegiatan Diseminasi 4 Konsensus Kebangsaan yang digelar oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung, di Hotel Preanger, belum lama ini. Kegiatan tersebut mengusung tema “Merawat Jati Diri Bangsa: Relevansi Nilai-Nilai Kebangsaan untuk Masa Kini dan Masa Depan bagi Generasi Muda Kota Bandung.”

Selain Edwin, acara ini juga menghadirkan narasumber lain yaitu Laksamana Muda TNI (Purn.) Edi Sucipto, S.E., M.M.Tr. Opsla. serta Dr. Ida Rohayani, M.Pd. dari Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI.

Perekat Bangsa di Tengah Tantangan Global

Dalam paparannya, Edwin menggambarkan posisi strategis Indonesia di tengah peta geopolitik dunia. Negara dengan luas wilayah yang besar serta populasi penduduk terbanyak keempat di dunia ini, kata dia, memiliki potensi luar biasa — sekaligus tantangan besar jika tidak disatukan oleh semangat kebangsaan.

“Keunggulan demografi dan sumber daya alam bisa menjadi kekuatan bangsa, tapi juga bisa menjadi sumber perpecahan. Karena itu, kita butuh alat perekat dan falsafah yang sama, yaitu Empat Konsensus Kebangsaan,” ujarnya di hadapan ratusan pengurus OSIS SMA se-Kota Bandung.

Empat Konsensus Kebangsaan yang dimaksud Edwin adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa.

Menurutnya, keempat pilar itu merupakan fondasi utama yang tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945, dan menjadi pedoman agar bangsa Indonesia tidak mudah goyah oleh pengaruh luar maupun kepentingan asing.

“Empat Konsensus ini harus kita pahami, hayati, dan terapkan. Ia adalah perekat, pengikat, dan benteng dari disintegrasi,” tegas Edwin.

Membangun Generasi Kuat dan Cerdas

Sebagai pimpinan lembaga legislatif daerah, Edwin juga menekankan bahwa nilai-nilai kebangsaan tidak berhenti pada tataran wacana. Dalam praktiknya, ia menerapkan semangat Empat Konsensus dalam tiga fungsi utama DPRD: legislasi, anggaran, dan pengawasan.

Khusus kepada para pelajar, Edwin berpesan agar mereka tidak hanya bangga menjadi bagian dari Indonesia, tetapi juga aktif menunjukkan kontribusi nyata.

“Setiap langkah dan aktivitas kita harus dipayungi nilai-nilai kebangsaan,” katanya.

Edwin mengingatkan bahwa generasi muda hari ini memegang peran penting dalam menentukan masa depan bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Namun, ia menyoroti hasil riset yang menunjukkan rendahnya minat baca dan kurangnya aktivitas fisik di kalangan remaja.

“Kalau kita malas membaca, bagaimana mau jadi bangsa yang hebat?” ujarnya retoris. Ia juga mengingatkan bahaya perilaku negatif di era digital, seperti kecanduan gadget, pinjaman online, dan judi daring (judol).

Sebaliknya, ia mendorong generasi muda untuk terus meningkatkan literasi, memperbanyak aktivitas positif, dan menjaga kesehatan jasmani melalui olahraga rutin.

“Lakukan hal-hal yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Jadilah generasi kuat, cerdas, dan berkarakter,” pesannya.

Menjaga Jati Diri di Tengah Globalisasi

Kegiatan Diseminasi 4 Konsensus Kebangsaan ini menjadi momen penting untuk meneguhkan kembali semangat kebangsaan di kalangan pelajar. Di tengah derasnya pengaruh budaya global dan kemajuan teknologi, nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika perlu terus dihidupkan agar tidak sekadar menjadi hafalan di buku teks, melainkan pedoman dalam bertindak.

Empat konsensus tersebut, sebagaimana ditekankan Edwin, adalah pilar yang menjaga keutuhan bangsa dan keberagaman Indonesia di tengah dunia yang terus berubah. (*/red).

×
Berita Terbaru Update