![]() |
| Wakil Ketua DPRD Kota Bandung Dr.H Edwin Senjaya saat jadi Narsum |
Ajakan itu disampaikan Edwin saat
menjadi narasumber pada kegiatan Diseminasi 4 Konsensus Kebangsaan yang digelar
oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bandung, di Hotel
Preanger, belum lama ini. Kegiatan tersebut mengusung tema “Merawat Jati Diri
Bangsa: Relevansi Nilai-Nilai Kebangsaan untuk Masa Kini dan Masa Depan bagi
Generasi Muda Kota Bandung.”
Selain Edwin, acara ini juga
menghadirkan narasumber lain yaitu Laksamana Muda TNI (Purn.) Edi Sucipto,
S.E., M.M.Tr. Opsla. serta Dr. Ida Rohayani, M.Pd. dari Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila (BPIP) RI.
Perekat
Bangsa di Tengah Tantangan Global
Dalam paparannya, Edwin menggambarkan
posisi strategis Indonesia di tengah peta geopolitik dunia. Negara dengan luas
wilayah yang besar serta populasi penduduk terbanyak keempat di dunia ini, kata
dia, memiliki potensi luar biasa — sekaligus tantangan besar jika tidak
disatukan oleh semangat kebangsaan.
“Keunggulan demografi dan sumber daya
alam bisa menjadi kekuatan bangsa, tapi juga bisa menjadi sumber perpecahan.
Karena itu, kita butuh alat perekat dan falsafah yang sama, yaitu Empat
Konsensus Kebangsaan,” ujarnya di hadapan ratusan pengurus OSIS SMA se-Kota
Bandung.
Empat Konsensus Kebangsaan yang
dimaksud Edwin adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD 1945
sebagai konstitusi, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk
negara, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa.
Menurutnya, keempat pilar itu
merupakan fondasi utama yang tercantum dalam alinea keempat Pembukaan UUD 1945,
dan menjadi pedoman agar bangsa Indonesia tidak mudah goyah oleh pengaruh luar
maupun kepentingan asing.
“Empat Konsensus ini harus kita
pahami, hayati, dan terapkan. Ia adalah perekat, pengikat, dan benteng dari
disintegrasi,” tegas Edwin.
Membangun
Generasi Kuat dan Cerdas
Sebagai pimpinan lembaga legislatif
daerah, Edwin juga menekankan bahwa nilai-nilai kebangsaan tidak berhenti pada
tataran wacana. Dalam praktiknya, ia menerapkan semangat Empat Konsensus dalam
tiga fungsi utama DPRD: legislasi, anggaran, dan pengawasan.
Khusus kepada para pelajar, Edwin
berpesan agar mereka tidak hanya bangga menjadi bagian dari Indonesia, tetapi
juga aktif menunjukkan kontribusi nyata.
“Setiap langkah dan aktivitas kita
harus dipayungi nilai-nilai kebangsaan,” katanya.
Edwin mengingatkan bahwa generasi muda
hari ini memegang peran penting dalam menentukan masa depan bangsa menuju
Indonesia Emas 2045. Namun, ia menyoroti hasil riset yang menunjukkan rendahnya
minat baca dan kurangnya aktivitas fisik di kalangan remaja.
“Kalau kita malas membaca, bagaimana
mau jadi bangsa yang hebat?” ujarnya retoris. Ia juga mengingatkan bahaya
perilaku negatif di era digital, seperti kecanduan gadget, pinjaman online, dan
judi daring (judol).
Sebaliknya, ia mendorong generasi muda
untuk terus meningkatkan literasi, memperbanyak aktivitas positif, dan menjaga
kesehatan jasmani melalui olahraga rutin.
“Lakukan hal-hal yang bermanfaat bagi
diri sendiri dan orang lain. Jadilah generasi kuat, cerdas, dan berkarakter,”
pesannya.
Menjaga
Jati Diri di Tengah Globalisasi
Kegiatan Diseminasi 4 Konsensus
Kebangsaan ini menjadi momen penting untuk meneguhkan kembali semangat
kebangsaan di kalangan pelajar. Di tengah derasnya pengaruh budaya global dan
kemajuan teknologi, nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal
Ika perlu terus dihidupkan agar tidak sekadar menjadi hafalan di buku teks,
melainkan pedoman dalam bertindak.
Empat konsensus tersebut, sebagaimana
ditekankan Edwin, adalah pilar yang menjaga keutuhan bangsa dan keberagaman
Indonesia di tengah dunia yang terus berubah. (*/red).
